Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
"Pembeli bisa membeli berbagai kebutuhan di pedagang di pasar cukup satu kali ongkirnya. Jadi sekali transaksi misalkan di Pasar Mandiri ada sekitar 100-an pedagang. Sementara kita mau belanja kebutuhan itu kan enggak cuman sayur aja pasti ada daging ada ikan sembako dan pedagang besa-beda, nah Titipku ini bisa sekali pemesanan sekali ongkir bisa berbagai belanjaan," jelas Angre.
Angre menyebut sudah ada 50 pasar yang tergabung dengan Titipku. Kini mayoritas pedagang sudah dapat mengelola tokonya sendiri yang ada di marketplace Titipku. Pasalnya dulu sebelumnya para pedagang masih dibantu oleh penjelajah yang notabenenya merupakan anak muda yang membantu pedagang mengelola tokonya melalui Titipku.
Selain menawarkan kemudahan, Titipku juga menjamin adanya garansi dari produk yang sampai ke tangan pengguna. Jika produk pesanan mengalami kerusakan atau kurang maka Titipku akan memberikan garansi dengan produk yang baru.
Untuk pembayaran Titipku masih menggunakan pihak ketiga sebagai metode pembayaran secara non tunai. Namun uniknya Titipku menggunakan tunai saat transaksi antara Jatiper dengan mitra UMKM.
"Jadi pengguna Titiper bayar non tunai, nah nanti Jatiper membelikan pesanannya secara cash ke pedagang. Kita Titipku akan transfer ke Jatiper dalam bentuk uang digital. Pedagang tetap transaksi dengan Jatiper atau kurir secara cash," kata Angre.
Pandemi membuat peningkatan belanja online di masyarakat. Hal tersebut juga berdampak pada omzet Titipku tahun 2020 lalu. Titipku mencatat ada kenaikan omzet hingga 700% di 2020. Tahun ini diharapkan dapat terus mengalami peningkatan. Sayang Angre tak dapat menyebut angka pasti berapa target kenaikan omzet di 2021.
Baca Juga: Kemenkop UKM upayakan angkat derajat UMKM dengan teknologi
Hal lain yang unik dari Titipku ialah Jatiper, Pengguna, dan mitra UMKM dapat memperoleh voucher yang dapat diubah menjadi saham ketika Titipku sudah melenggang di lantai bursa.
Untuk ongkos kirim Titipku mematok mulai dari Rp 9.000 berdasarkan pada jarak yang ditempuh. Adapun jasa titip dipatok berdasarkan jumlah barang yang dipesan pengguna.
"Jadi kita belum ada profit yang diambil dari harga barang tapi kita revenue-nya dari ongkir dan jasa titip. Nah di jasa titip ini ada sebagian sebagai pendapatan Titipku, ada sebagian akan jadi voucher yang nantinya bisa saham saat Titipku sudah IPO. Kami mau Titipku ini aplikasi yang dimiliki bersama," tuturnya.
Tahun ini Titipku fokus pada pengembangan dan perluasan pasar di Jakarta. Adapun layanan Titipku baru dapat digunakan bagi ponsel berbasis Android. Guna mengerek pengguna Titipku gencar menyediakan promo diantaranya bulan Januari ini terdapat promo potongan ongkir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News