kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.888.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.340   30,00   0,18%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Titipbeliin merasakan dampak dari wabah virus corona


Senin, 02 Maret 2020 / 20:07 WIB
Titipbeliin merasakan dampak dari wabah virus corona
ILUSTRASI. Titipbeliin.com adalah Jasa Titip (Jastip) resmi pertama di Indonesia yang dirilis sejak 18 Maret 2019 lalu. Titipbeliin.com mendukung titipan dari semua e-commerce dari negara Amerika, China dan Singapura, titipbeliin.com telah melayani 3.500 transaksi d


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Titipbeliin Global Internasional, perusahaan penyedia jasa titip legal, menyatakan Peraturan Menteri Keuangan nomor PMK 199/PMK.04/2019 mengenai bea masuk dan pajak untuk barang impor kiriman, menguntungkan pihaknya.

Sebagai informasi, peraturan yang diperbaharui sejak awal Januari 2020 dan berlaku mulai 30 Januari 2020 tersebut, menurunkan biaya pengiriman menjadi maksimal US$ 3 atau Rp 45.000. Jika harganya di atas US$ 3 maka akan kena bea masuk.

"Dengan adanya regulasi ini kami tidak terdampak malah diuntungkan karena biaya pajaknya jadi rendah dari sebelumnya 27,5% menjadi 17,5% sehingga retentionya jadi lebih tinggi dan omzet kami jadi lebih tinggi saat ini," ungkap Bayu Sutrisno, Head of Marketing Titipbeliin, kepada Kontan.co.id, Senin (2/3).

Baca Juga: Kasus virus corona, Menko Muhadjir: Pemerintah evaluasi pengawasan pintu masus RI

Bayu berkata, pelanggannya juga sudah teredukasi untuk membayar pajak Average Order Value (AOV) perusahaan senilai US$80, yang dahulu dikenai pajaknya.

"Sebelum regulasi pajak baru, barang fashion dan turunannya menjadi kategori utama yang jadi favorit. Tapi saat ini beralih ke elektronik dan mesin dan fashion di nomor dua," tambahnya.

Dibandingkan dengan regulasi PMK 199/PMK.04/2019, perusahaan lebih terdampak dengan wabah corona yang menjangkiti beberapa negara. Maklum saja, perusahaan ini, menyediakan jasa titipan dari Amerika, Inggris, China, Korea dan Singapura.

Bayu menyampaikan jika sejak Februari, pemesanan barang dari China tercatat menurun dan pelanggan memilih untuk menunda transaksi hingga kasus Corona dinyatakan selesai.

"Pelanggan beralih ke titipan dari Amerika dan Inggris yang berimbas pada pengiriman yang naik menjadi 2x lipat," lanjutnya.

Baca Juga: Terpapar virus corona, IHSG berpotensi ke 5.022 dalam jangka pendek

Namun demikian, Bayu berkata sebelum virus corona mewabah, pihaknya bisa menikmati pertumbuhan stabil di angka 30%, sedangkan beberapa waktu belakangan pihaknya berada dalam fase wait and see.

"Dengan adanya Corona outbreak ini kita masih wait and see, semoga vaksin segera ditemukan dan casenya segera selesai," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×