Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berhembus kabar PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) berniat mengambil alih saham sebesar 45,5% yang hendak dilepas Mitsui & Co di Paiton Energy.
Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary Toba Bara Sejahtra Pingkan Ratna Melati bilang TOBA menilai PT Paiton Energy merupakan investasi yang tergolong baik.
"Kinerja yang baik dari Paiton Energy pada prinsipnya sesuai dengan kajian perseroan," terang Pingkan kepada Kontan.co.id, Kamis (27/8).
Ia menambahkan, hingga saat ini TOBA masih melakukan kajian atas opsi-opsi yang dimiliki oleh TOBA sebagai pemegang 5% saham di PT Paiton Energy.
Baca Juga: Pendapatan turun, laba bersih Toba Bara (TOBA) masih bisa naik di semester I 2020
Ia enggan merinci lebih jauh seputar proses evaluasi yang tengah dilakukan, kendati demikian ia mengungkapkan jika memang nantinya ada transaksi material yang dilakukan maka TOBA bakal melaksanakan hal tersebut sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku termasuk lewat keterbukaan informasi publik.
Dalam catatan Kontan.co.id sebelumnya, Korporasi asal Jepang, Mitsui Corp, dikabarkan akan hengkang dari proyek Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, Probolinggo Jawa Timur.
Mitsui dikabarkan berencana melepas seluruh kepemilikan saham sebanyak 45,5% di pembangkit berkapasitas 2.045 megawatt (MW) yang dioperasikan PT Paiton Energy itu.
Ada tiga investor asing di PLTU Paiton, yakni Mitsui Corp Jepang dengan saham terbesar 45,5%. Kemudian Nebras Power Qatar memiliki 35,5%. Adapun Jera, yakni Joint Venture antara Tokyo Electric Power Group dan Chubu Electric Power Group, memiliki 14% saham.
Sedangkan sisa 5% saham dimiliki perusahaan Indonesia, yakni PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA).
Baca Juga: Mitsui Jepang hengkang dari Paiton, begini tanggapan Toba Bara (TOBA)
Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI), Arthur Simatupang membenarkan kabar tersebut. Mitsui kemungkinan menjual 45% sahamnya.
"Ya betul hanya Mitsui yang mau jual 45% sahamnya di PLTU Paiton," ungkap Arthur yang juga Direktur TOBA kepada Kontan.co.id, Selasa (30/6).
Sejatinya, kabar Mitsui ingin keluar dari Paiton berembus sejak Mei 2020. Menurut Bloomberg, Mitsui dan penasihatnya membahas potensi divestasi 45,5% saham PLTU Paiton.
Kesepakatan penjualan saham itu diperkirakan bernilai lebih dari US$ 1 miliar. Meski belum memulai proses penjualan formal, Mitsui mulai menarik minat calon pembeli, termasuk produsen listrik regional.
Baca Juga: Mitsui hengkang, APLSI: Investor hindari bangun PLTU di Jawa karena oversupply
Selain Mitsui Corp, Nebras juga sempat berniat menjual kepemilikan sahamnya di PLTU Paiton.
Direktur TOBA Pandu Patria Sjahrir mengemukakan, pihaknya sudah mendapatkan kabar terkait rencana Mitsui Corp untuk hengkang dari PLTU Paiton.
"Soal Mitsui saya dengar juga begitu," ujar dia kepada KONTAN, akhir Juni lalu. Namun Pandu enggan menjelaskan kenapa Mitsui ingin keluar. Dia pun tak menjawab apakah TOBA tertarik menambah kepemilikan di PLTU Paiton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News