Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Total EP Indonesie yang merupakan operator Blok Mahakam sebelum 2018 ternyata sudah tidak lagi berhasrat untuk memegang participating interest (PI) di Blok Mahakam. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto yang menegaskan Total EP memilih untuk melepas kesempatan untuk kembali memiliki PI di blok migas yang berada di Kalimantan Timur tersebut.
Ini lantaran Total EP diharuskan membayar PI di blok migas yang berada di Kalimantan Timur tersebut. "Kan Pertamina itu boleh (share down), dia masuk tapi bayar, Total tidak mau bayar," jelas Djoko, Senin (4/6).
Sementara itu, patner Total EP di Blok Mahakam, Inpex Corporation masih menginginkan PI di blok tersebut. Djoko bilang Inpex sudah mengajukan penawaran secara resmi kepada Pertamina.
Inpex juga sudah melakukan pembicaraan secara business to business (BtoB) dengan Pertamina. "(Inpex) sudah niat untuk mau tetap ada," kata Djoko.
Namun sejauh ini Djoko belum mengetahui berapa persen PI yang diminati Inpex di Blok Mahakam. Pemerintah telah memutuskan batas maksimal share down yang boleh dilakukan oleh Pertamina di Blok Mahakam hanya sebesar 39%.
Keputusan tersebut diambil demi menjaga eksistensi Pertamina sebagai operator blok tersebut. "Kita kan bisa sampe 39%, yang 10% BUMD, Pertamina harus 51%. Jadi sampai 39% bisa,"jelas Djoko.
Selain Inpex, Djoko bilang ada perusahaan migas lainnya yang juga berminat untuk memiliki PI di Blok Mahakam. Perusahaan migas tersebut hanya tinggal menunggu pengumuman resmi Pertamina untuk melepas sebagian PI di Blok Mahakam. "Pertamina announce dulu nanti banyak yang minat," imbuhnya.
Sejauh ini, di luar Total EP dan Inpex, perusahaan migas asal China yaitu Petrochina telah menyatakan minatnya di Blok Mahakam. Petrochina mengincar PI sekitar 15%-20% di Blok Mahakam.
Nah, untuk membeli saham di Blok Mahakam, Inpex maupun Petrochina harus menyiapkan dana yang lumayan besar. Berdasarkan data SKK Migas, estimasi nilai aset Mahakam per 31 Desember 2017 (harta benda modal, inventaris, dan material persediaan) mencapai sebesar US$ 9,43 miliar.
Angka tersebut naik dari perhitungan awal SKK Migas di awal tahun yang hanya mengestimasi valuasi aset Mahakam per akhir 2017 hanya sebesar US$ 3,45 miliar.
Sementara itu produksi minyak Blok Mahakam per 30 April 2018 berdasarkan catatan SKK Migas mencapai sebesar 46.069 bopd. Untuk produksi gas Blok Mahakam per 30 April 2018 tercatat mencapai 951,8 mmscfd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News