Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mobil listrik makin diminati oleh masyarakat di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, realisasi penjualan mobil listrik berjenis hybrid atau hybrid electric vehicle (HEV) di pasar dalam negeri tumbuh 32,4% selama April 2023.
Marketing Director Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan, HEV tumbuh besar hingga April lalu telah terjual 6.000 unit.
"Jauh lebih besar dari total tahun lalu di level 4.000-an," kata Anton saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (16/5).
Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Terus Meningkat
Anton menambahkan, untuk tren BEV juga sudah mulai tumbuh, hal ini sejalan dengan disiapkannya pilihan, ada bZ4X di Toyota lalu ada RZ dan UX di Lexus hingga April ada sekitar 90an unit.
"Untuk PHEV tahun ini kami baru saja expansi, ada Lexus RX dan Toyota RAV4, masih belum besar tapi kami harap juga tumbuh penjualan nya di tahun ini," tuturnya.
Anton menuturkan, secara general melihat ada kesempatan lebih besar untuk semakin memasyarakatkan kendaraan elektrifikasi, dan sejalan dengan itu potensi emisi bisa akan lebih dikurangi ke depannya.
Apalagi, lanjut Anton, melihat para pelaku infustri otomotif juga sudah giat melakukan ekpansi kendaraan elektrifikasi baik BEV, PHEV maupun HEV.
Anton menerangkan, di Toyota menyediakan cukup lengkap opsi dari 3 teknologi, BEV ada bZ4X yang sudah diluncurkan dari tahun lalu dan menjadi mobil resmi di beberapa kegiatan baik G20 maupun yang baru saja selesai bulan ini Asean Summit.
Baca Juga: Mobil Listrik Makin Dilirik, Honda Siap Luncurkan 2 Model Hybrid di Indonesia
Selanjutnya, ada PHEV juga ada RAV4 yang segera dimulai jual secara formal, bahkan di HEV punya banyak sekali pilihan ya dari segment menengah hingga premium, bahkan baru saja kemarin luncurkan model baru SUV Yaris Cross untuk mengisi pasar elektrifikasi di segment menengah, sejauh ini sudah ada dua model elektrifikasi yang di produksi di Indonesia ada Innova Zenix, dan segera Yaris Cross juga akan di produksi dalam negeri.
"Kami pastikan ke depan untuk bisa terus memperbesar supply dan fulfill lebih banyak lagi demand yang masuk," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News