kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.584   -33,00   -0,20%
  • IDX 8.251   84,91   1,04%
  • KOMPAS100 1.131   14,37   1,29%
  • LQ45 800   15,27   1,95%
  • ISSI 291   1,34   0,46%
  • IDX30 418   7,16   1,74%
  • IDXHIDIV20 473   8,42   1,81%
  • IDX80 125   1,66   1,35%
  • IDXV30 134   1,28   0,97%
  • IDXQ30 131   2,43   1,89%

Toyota Telah Mengekspor Tiga Juta Kendaraan dari Indonesia ke Pasar Global


Kamis, 09 Oktober 2025 / 22:01 WIB
Toyota Telah Mengekspor Tiga Juta Kendaraan dari Indonesia ke Pasar Global
ILUSTRASI. Petugas melintas di belakang mobil yang akan di ekspor di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Karawang Plant 1, Karawang, Jawa Barat, Kamis (9/10/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/bar


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melepas ekspor ke-3 juta kendaraan utuh bermerek Toyota di Pabrik Karawang Plant 1, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) pada Kamis (9/10). Capaian akumulatif sejak ekspor perdana pada tahun 1987 menjadi bukti bahwa kemampuan anak bangsa dapat menembus dan bersaing di pasar global. 

Industri otomotif Indonesia terus tumbuh dan berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Tak hanya berupaya memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat Indonesia, tetapi juga menghadirkan kendaraan yang diminati pasar internasional. 

Pencapaian ini terwujud berkat sinergi dengan pemerintah, mitra industri, termasuk rantai pasok yang kuat, dan dukungan masyarakat Indonesia yang secara konsisten mendorong kemajuan industri otomotif nasional.

Presiden Toyota Motor Corporation, Koji Sato mengatakan pencapaian tiga juta unit kendaraan ini menjadi pengingat akan kemampuan Indonesia yang mumpuni, menunjukkan kualitas atas apa yang telah kami produksi di sini. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pelanggan setia di Indonesia yang telah mendukung produk Toyota Group, sekaligus apresiasi kepada pemerintah atas dukungan yang telah diberikan.

Baca Juga: Gaikindo Catat Penjualan Mobil ke Diler Naik Tipis, Penjualan ke Ritel Turun

"Ke depannya, kami akan memperkuat peran Indonesia sebagai pusat Research and Development (R&D) dan ekspor untuk Global South. Bersama para mitra, kami terus berupaya untuk menciptakan kendaraan yang semakin berkualitas, untuk masyarakat Indonesia, dan kemajuan bangsa yang hebat ini,” ujar Sato dalam keterangannya.

Industri manufaktur menjadi salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Selain menyerap tenaga kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat, sektor ini juga berkontribusi langsung terhadap penguatan struktur ekonomi nasional, terutama melalui kontribusi pajak kepada negara, dan peningkatan aktivitas ekspor yang mendukung neraca perdagangan positif.

Industri dalam negeri yang kuat dan berdaya saing tinggi menjadi kunci untuk menciptakan kemandirian ekonomi sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan baku dan komponen impor yang rentan terhadap fluktuasi harga global.

Perjalanan tumbuh bersama industri otomotif nasional dimulai sejak awal 1970-an melalui impor kendaraan utuh. Seiring berjalannya waktu, berkembang menjadi perakitan lokal, kemudian meningkatkan kinerjanya dengan melakukan produksi secara menyeluruh, mulai dari mesin, komponen dan kendaraan utuh.

Dalam menopang keberlangsungan produksi, pendalaman rantai pasok dalam negeri juga diperkuat hingga mampu menembus pasar ekspor dan dipercaya sebagai basis produksi dan ekspor otomotif global, khususnya untuk kendaraan kecil dan kendaraan dengan tiga baris kursi.  Sejalan dengan perkembangan teknologi, Toyota Indonesia juga telah memasuki era elektrifikasi, dengan memproduksi dan ekspor beberapa model Hybrid Electrified Vehicles (HEVs).

Sebagai industri padat karya, Toyota Indonesia secara aktif berkontribusi untuk memperkuat ekosistem industri otomotif Indonesia, melalui kerja sama dengan lebih dari 240 pemasok lokal tier-1 dan lebih dari 520 pemasok lokal tier-2 dan tier-3. 

Baca Juga: Pemerintah Siapkan BBM E10, Begini Respons Industri Otomotif dan Pertamina

Sinergi ini bukan hanya mengurangi ketergantungan impor, tetapi juga mendorong tumbuhnya kemandirian industri dalam negeri, termasuk Industri Kecil dan Menengah (IKM), sebagai bagian penting dari rantai pasok nasional. Hasil dari kolaborasi ini terlihat nyata pada kandungan lokal produk Toyota Indonesia yang kini mencapai hingga lebih dari 80%.

Di Indonesia, investasi Toyota Group yang mencapai Rp 100 triliun, turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Investasi ini, bersama dengan jaringan pemasok lokal dan dealer yang melibatkan lebih dari 360.000 tenaga kerja di berbagai sektor, mulai dari produksi, rantai pasok, distribusi, hingga layanan purna jual. 

Kolaborasi tidak hanya membangun kemandirian industri namun menjadi pilar penting yang memperkuat pondasi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Industri otomotif juga berperan penting dalam penerimaan pajak, tidak hanya melalui Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang dikenakan secara nasional, tetapi juga melalui Pajak Daerah seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), yang menurut Kementerian Dalam Negeri menjadi salah satu sumber utama Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berpengaruh  terhadap fiskal daerah.

“Berkat kekuatan industri manufaktur dan komitmen terhadap kualitas, Toyota Indonesia telah memproduksi 10 juta unit dan mengekspor 3 juta unit kendaraan, membuktikan bahwa talenta Indonesia siap bersaing di pasar global melalui produk-produk berkelas dunia,” ucap Presiden Direktur PT TMMIN, Nandi Julyanto.


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×