Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) menyiapkan sejumlah strategi ekspansi untuk menangkap peluang bisnis pada 2026. Perseroan berencana menambah 19 armada baru sekaligus untuk memperluas kontrak angkutan laut.
Direktur Transcoal Pacific, Anton Ramada Saragih, mengatakan TCPI akan mengoptimalkan utilisasi armada yang ada serta melakukan peremajaan kapal secara bertahap. Selain itu, perseroan menargetkan diversifikasi kargo, peningkatan kualitas layanan, dan penguatan kerja sama strategis dengan berbagai pemangku kepentingan.
“Kami juga akan melakukan peningkatan kualitas SDM secara sistematis dan pengembangan teknologi informasi digital,” ujar Anton dalam paparan publik daring, Jumat (21/11/2025).
Baca Juga: Strategi Transcoal Pacific (TCPI) Bidik Kontrak Baru pada Sisa 2025
Selama tahun 2025 berjalan, TCPI telah mendatangkan dua armada baru jenis barge dan pusher barge. Tahun depan, perseroan berencana menambah 19 unit lagi sesuai rencana ekspansi yang telah disusun sejak 2024.
“Rencananya akan selesai sebanyak 19 unit kapal, 9 di antaranya adalah jenis kapal tug dan 8 adalah barge, dan 2 adalah pusher barge,” jelas Anton.
Penambahan ini merupakan bagian dari rencana jangka menengah perusahaan untuk menambah total 41 unit armada hingga 2027. Seluruh kontrak pengadaan kapal sudah ditandatangani perseroan.
Saat ini TCPI mengoperasikan 105 unit kapal yang terdiri dari tiga mother vessel, delapan pusher tug, enam pusher barge, 46 tug boat, 35 barge, tiga oil barge, tiga floating crane, dan satu floating terminal station.
TCPI saat ini mengelola 14 kontrak aktif yang mencakup jasa pengangkutan untuk komoditas batu bara, bijih nikel, bahan bakar minyak, hingga tambang batuan di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.
“Saat ini juga perseroan sedang melakukan tender untuk kontrak ramah lingkungan seperti nikel dan bauksit,” kata Anton.
Baca Juga: Transcoal Pacific (TCPI) Serap Capex 52% per Semester I-2025
Namun, ia belum dapat memerinci nilai atau jangka waktu kontrak tersebut karena akan diumumkan melalui keterbukaan informasi.
Anton menegaskan, langkah ini sejalan dengan strategi diversifikasi komoditas menghadapi transisi energi global menuju material yang lebih berkelanjutan.
Hingga November 2025, TCPI telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 170,3 miliar dari total anggaran tahun ini yang mencapai Rp 545 miliar.
Ke depan, Anton menilai bisnis angkutan laut masih berada dalam jalur pertumbuhan positif. “Mengingat Indonesia adalah negara kepulauan dengan melimpah sumber daya alam yang membutuhkan pengangkutan laut yang efisien,” pungkasnya.
Selanjutnya: Polytron Perkenalkan Motor Listrik Fox 350 di GJAW 2025, Masih Ada Subsidi Rp 7 Juta
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (22/11), Hujan Ekstrem di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













