Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tren ekosistem kendaraan listrik di Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif.
Plt. Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Ditjen Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari mengatakan, hal ini salah satunya terlihat dari perkembangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang telah mencapai 4.186 unit hingga Juli 2025.
"Hingga Juli 2025, jumlah SPKLU telah mencapai 4.186 unit yang tersebar di 2.789 lokasi. Sementara itu, untuk fasilitas swap baterai telah terbangun adalah 1.902 unit,” ujar Ida dalam Forum Pemenuhan Keselamatan Ketenagalistrikan pada Ekosistem KBLBB di Jakarta, Selasa (12/08/2025).
Baca Juga: Harga Murah Tak Jamin Penjualan EV Tumbuh Pesat
Ida menambahkan, peningkatan jumlah infrastruktur tersebut mencerminkan dukungan nyata dari berbagai pihak dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik yang andal dan merata.
Adapun, roadmap pengembangan SPKLU juga telah disusun hingga tahun 2030, dengan fokus pada pemerataan distribusi, variasi teknologi pengisian, serta kewajiban pembangunan di wilayah yang tidak padat penduduk.
Meski perkembangan ini positif, Ida menegaskan pentingnya aspek keselamatan ketenagalistrikan dalam perkembangan SPKLU komersial, privat, maupun fasilitas swap baterai.
Ia mengingatkan bahwa setiap instalasi harus memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan memenuhi standar produk yang berlaku.
Baca Juga: Indonesia Kendaraan (IPCC) Tampung Pertumbuhan Kargo Mobil Listrik, BYD Mendominasi
“Kita ingin peningkatan jumlah kendaraan listrik ini diiringi oleh keselamatan yang terjamin. Jangan sampai karena ingin cepat berkembang, aspek keselamatan terabaikan,” kata Ida.
Ida juga mengajak para pelaku usaha untuk aktif dalam sertifikasi produk dan pemeliharaan berkala, demi menjaga kualitas layanan dan keamanan pengguna.
“Harapan kita, perkembangan kendaraan listrik di Indonesia dapat tumbuh eksponensial seperti di negara-negara lain, tetapi tetap memegang standar keselamatan,” kata Ida.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Kerja Industri KBLBB Kementerian Perindustrian Patia J Manangdo mengatakan, industri kendaraan bermotor listrik di Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan positif, baik dari sisi jumlah produsen maupun populasi di jalan.
Baca Juga: Dharma Polimetal Kembangkan Ekosistem EV, dari Charger hingga Kendaraan Listrik
Ia menjelaskan bahwa hingga 2025 tercatat ada 252 ribu unit kendaraan listrik yang beroperasi, didominasi sepeda motor sebanyak 184 ribu unit, mobil penumpang 67 ribu unit, serta sisanya kendaraan roda tiga, bus listrik, dan kendaraan komersial.
“Dibandingkan tahun 2024 yang berjumlah 207 ribu unit, angka ini naik 78 persen. Bahkan, jika dibandingkan 2023 ke 2022, pertumbuhannya mencapai tiga kali lipat,” ujar Patia.
Ia menyebut, saat ini Indonesia memiliki 66 perusahaan sepeda motor listrik, 9 perusahaan mobil listrik, dan 7 produsen bus listrik dengan total investasi sekitar Rp5,6 triliun.
Sebagai tambahan, Forum Pemenuhan Keselamatan Ketenagalistrikan pada Ekosistem KBLBB merupakan kolaborasi antara Ditjen Ketenagalistrikan dengan Proyek ENTREV, atau program kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan United Nations Development Programme (UNDP).
Baca Juga: 60% Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum di RI Masih Bersumber dari Batubara
Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dan mendengar aspirasi stakehokder untuk mendukung ekosistem KBLBB dari aspek keselamatan ketenagalistrikan.
Selanjutnya: Pebisnis Sebut Izin Impor Daging Sapi Masih Sulit
Menarik Dibaca: Promo Merdeka Marugame Udon 11-22 Agustus, 4 Paket Favorit Cuma Rp 60.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News