kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tujuh pelabuhan tanda tangani pakta integritas penerapan Inaportnet


Jumat, 06 September 2019 / 17:50 WIB
Tujuh pelabuhan tanda tangani pakta integritas penerapan Inaportnet
ILUSTRASI. Tujuh pelabuhan tanda tangani pakta integritas penerapan Inaportnet


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tujuh pelabuhan siap menerapkan sistem platform layanan tunggal kepelabuhanan atau Inaportnet. Ketujuhnya meliputi Pangkal Balam di Pangkal Pinang, Pulau Baai di Bengkulu, Tanjung Pandan di Belitung, Cirebon, Talang Duku di Jambi, Benoa di Bali, dan Cilacap.

Diera saat ini disebut Direktur Jenderal Perhubungan Laut R Agus H Purnomo digitalisasi adalah hal yang tak dapat dihindari.

Disaksikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut R Agus H Purnomo berserta Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Wisnu Handoko masing-masing perwakilan menyatakan konsistensinya untuk penerapan sistem Inaportnet.

Sebelumnya sudah dilakukan pelatihan petugas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan di tujuh pelabuhan tersebut.

"Perlu ada transisinya, kalau langsung digitalisasi tapi dia belum familiar akan kaget, makanya diatur dengan sop yang baik dengan temen-temen pelabuhan," terang Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Wisnu Handoko saat acara penandatanganan Pakta Integritas di Gedung Kemenhub, Jumat (6/9).

Baca Juga: Pelindo integrasikan sistem pembayaran jasa di empat terminal peti kemas

Sebelumnya sudah ada 16 pelabuhan yang sudah diterapkan sistem Inaportnet. Diantaranya di Makassar, Belawan, Tanjung Priok, Surabaya, Teluk Bayur, Panjang Lampung, Banten, Pontianak, Palembang, Tanjung Emas Jateng, Balikpapan, Banjarmasin, Gresik, Bitung, Ambon, dan Sorong.

Ditargetkan tahun ini akan ada 32 pelabuhan yang menerapkan sistem ini. Dengan tambahan tahun ini tujuh pelabuhan maka masih akan ada sembilan pelabuhan lagi ke depan.

Rencana penambahan tahun ini 16 pelabuhan disebut Wisnu melihat dari kemampuan anggaran dan juga kesiapan koneksi internet di lokasi tersebut.

"Kenapa 16, prioritas pertama itu yang sudah binaan Pelindo baik Pelindo 1,2,3,4, itu prioritas. Ada masukan juga dari Pelindo 3 supaya merata," sambung Wisnu.

Menjalankan digitalisasi di pelabuhan tentu memiliki tantangan tersendiri. Terutama perihal kepercayaan lantaran sistem tersebut menyangkut dengan data masing-masing pelabuhan yang akan terintegrasi dalam satu wadah.

"Sebetulnya masa transisi ini, yang jadi tantangan itu masalah trust atau kepercayaan kan ini menyangkut data, kakau masih nutupin data belum transparansi ya belum bisa. Fungsi Inaportnet ini adalah transparansi," jelas Wisnu.

Wisnu sendiri menyampaikan dengan adanya Inaportnet tentu akan lebih mengefektifkan layanan di pelabuhan. Misalnya dari informasi kedatangan kapal yang tentunya sangat membantu dalam pihak pelabuhan dalam menyiapkan tempat sandar.

"Inaportnet ini flow cost kapal, cargo, dokumen, seiring sejalan. Kalau ikut kapal crane kecepatannya kalau dokumennya nggak modern ya ketinggalan," sebut Wisnu.

Mengusung digitaliasi tentunya sistem layanan tunggal berbasis website ini terintegrasi dengan Sistem Informasi Lalu Lintas dan Angkutan Laut (SIMLALA), Sistem Kapal On Line, Aplikasi Sertifikasi Pelaut, Sistem Informasi Kepelabuhanan dan sistem yang ada pada Badan Usaha Pelabuhan (BUP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×