Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia (AP2LI) menyebut sepanjang tahun lalu pertumbuhan penjualan langsung atau MLM (multi level marketing) masih tinggi. Pertumbuhan industri MLM ini ditopang semakin sadarnya masyarakat terhadap MLM dan regulasi yang semakin jelas.
Andrew Susanto, Ketua Umum AP2LI menyebut sepanjang tahun lalu industri MLM bertumbuh 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Penopangnya karena semakin banyaknya perusahaan MLM baik lokal maupun luar negeri yang masuk ke Indonesia.
"Saat ini, data terakhir perputaran uang di industri penjualan langsung itu sampai Rp 14 triliun per bulan," ujarnya di Jakarta, Kamis (20/2)
Baca Juga: Satgas Investasi tutup MLM, money game, dan perdagangan saham ini, berikut alasannya
Bahkan sampai dengan tahun lalu terdapat lebih dari 400 perusahaan baik lokal maupun asing yang melakukan kegiatan penjualan langsung di Indonesia. Yang jelas menurutnya potensi industri MLM meningkat ke depan sangat terbuka di Indonesia dengan pasar yang besar dan potensial.
"MLM ini industri yang unik, justru kami lihat dari pergerakan puluhan tahun seringnya ekonomi lagi lesu justru industri MLM tumbuh subur. Karena MLM mampu memberikan peluang dengan modal relatif kecil tetapi ada potensi penghasilan," lanjutnya.
Ia menyebut sekitar 70%-75% pelaku bisnis MLM merupakan wanita yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga. Oleh karena itu, dirinya menyampaikan banyak perempuan berdaya dengan ikut membantu penghasilan keluarga melalui bisnis MLM.
Apalagi pasca dikeluarkannya Permendag 70 tahun 2019 yang merupakan aturan yang spesifik mengatur penjualan langsung atau MLM.
Hal ini membuat masyarakat lebih tenang dan industri MLM bisa bertumbuh, apalagi pada pasal 30 ditetapkan ciri mengenai bisnis money game atau skema ponzi berkedok MLM yang selama ini menghantui industri.
Baca Juga: MLM tak terganggu dengan maraknya e-commerce
Kegairah ini juga tercatat melalui permohonan verifikasi dalam rangka penerbitan Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL) yang dilakukan oleh AP2LI yang mencapai lebih dari 60 perusahaan sebanyak 2019.
Oleh karena itu, untuk bertumbuh lebih kencang ke depan, pihaknya akan memperbanyak edukasi masyarakat agar lebih paham mengenai industri MLM.
“Tahun ini saya perkirakan pertumbuhan (penjualan) industri ini bisa mencapai 5% hingga 10% dibandingkan tahun sebelumnya,” lanjutnya.
Dicky Suryajaya, CEO Bitrexgo Solusi Prima menyampaikan bahwa AP2LI menjadi wadah pembinaan dan edukasi yang penting bagi industri MLM di Indonesia.
Informasi mengenai regulasi serta pembinaan untuk terjun ke bisnis MLM ini terus dilakukan oleh asosiasi agar masyarakat paham perbedaan MLM dengan skema ponzi maupun money game.
“Kehadiran AP2LI sebagai wadah resmi memberikan kami keamanan dan semakin dipercaya oleh anggota,” ujarnya.
Baca Juga: APLI : Nilai transaksi MLM tahun 2021 bakal mencapai Rp 25 T
Untuk memberikan apresiasi yang luas kepada perusahaan MLM yang beroperasi di Indonesia selama 40 tahun bisnis ini berkembang. AP2LI juga akan menggelar penghargaan industri MLM pertama kalinya di Indonesia.
Helmy Attamimi Award akan digelar di Jakarta untuk memberikan penghargaan bagi perusahaan MLM untuk meningkatkan kinerjanya di Indonesia.
“Acara ini kami adakan khusus untuk anggota AP2LI dan persembahan industri penjualan langsung di Indonesia. Acara ini diikuti 86 perusahaan anggota AP2LI dengan 11 kategori untuk penghargaan seperti best revenue, tax compliance MLM. Ini untuk memacu industri ini lebih berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi ke depan,” tutup Budiman Tanah Djaya, Ketua Panitia Helmy Attamimi Award 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News