Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) mencatat kinerja yang positif hingga separuh pertama tahun ini. Perusahaan ini mampu meningkatkan penjualan bersih hingga 13,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Di semester I tahun ini, Malindo Feedmill mencatat penjualan bersih sebesar Rp 3,07 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 2,7 triliun.
Sekretaris Perusahaan Malindo Feedmill Andre Andreas Hendjan mengatakan, peningkatan penjualan ini tak terlepas dari peran pemerintah yang berusaha menjaga keseimbangan supply dan demand industri ini. Menurutnya, tahun ini harga bahan baku pakan ternak juga cukup stabil dibandingkan tahun lalu. "Harga jagung tahun ini lebih stabil dari sebelumnya, kami harapkan dengan adanya pembatasan impor, nantinya harga jagung lokal akan mendekati harga jagung internasional," ujar Andre kepada Kontan.co.id, Senin (13/8).
Kontribusi penjualan Malindo tahun ini pun paling besar masih dari pakan ternak yakni sebesar Rp 1,89 triliun, penjualan ayam usia sehari atau day old chicken (DOC) sebesar Rp 551 miliar, ayam pedaging sebesar Rp Rp 448 miliar, makanan olahan sebesar Rp 70 miliar, dan penjualan lain-lain sebesar Rp 106 miliar.
Menurut Andre, komposisi penjualan Malindo adalah pakan ternak sebesar 62%, DOC sebesar 18%, ayam pedaging sebesar 15%, makanan olahan sebesar 2%, dan penjualan lain sebesar 3%. Bila dilihat dari laporan keuangan Malindo, penjualan ayam pedaging di semester I tahun ini meningkat hingga 77% dari Rp 253 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp 448 miliar.
Penjualan pakan ternak pun meningkat hampir 6% dari Rp 1,78 triliun menjadi Rp 1,89 triliun. Menurut Andre penjualan pakan ini meningkat karena upaya Malindo Feedmill untuk memperluas pasar baru.
"Setiap tahun kami memperluas pasar. Bukan hanya memperluas pasar ke wilayah baru tetapi juga varian produk. Contohnya kami perluas ke Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur, dan tak hanya pakan ayam kami juga menjual pakan babi," tutur Andre.
Sementara, penjualan ayam usia sehari juga tercatat meningkat sebesar hampir 7% dari Rp 515 miliar menjadi Rp 551 miliar. Peningkatan nilai penjualan ini didorong oleh harga jual DOC yang relatif stabil.
Seiring dengan peningkatan penjualan, Malindo Feedmill pun mencatat peningkatan laba bersih yang signifikan. Laba MAIN meningkat 357% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau dari Rp 27 miliar menjadi Rp 123 miliar. "Selain karena efisiensi, ini juga didorong oleh harga bahan baku tahun ini yang lebih stabil dibandingkan tahun lalu," tandas Andre.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News