kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.469   31,00   0,20%
  • IDX 7.724   -10,91   -0,14%
  • KOMPAS100 1.201   -0,63   -0,05%
  • LQ45 959   0,26   0,03%
  • ISSI 232   -0,50   -0,21%
  • IDX30 492   -0,06   -0,01%
  • IDXHIDIV20 592   0,92   0,16%
  • IDX80 137   -0,08   -0,06%
  • IDXV30 143   0,06   0,04%
  • IDXQ30 164   0,05   0,03%

Tutup 2023, Sampoerna (HMSP) Perkuat Investasi dan Serapan Naker di Indonesia


Kamis, 23 November 2023 / 19:43 WIB
Tutup 2023, Sampoerna (HMSP) Perkuat Investasi dan Serapan Naker di Indonesia
ILUSTRASI. Aktivitas di pabrik sigaret kretek tangan (SKT) PT HM Sampoerna Tbk di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (19/5/2016). Sampoerna meraih penghargaan Museum Rekor Indonesia (Muri) setelah berhasil melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja bagi sekitar 17.000 pekerja di lima pabrik SKT, dengan jumlah jam kerja terbanyak tanpa kecelakaan selama 20 tahun (periode 1996-2016), yaitu 757 juta jam.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Baca Juga: Laba HM Sampoerna (HMSP) Melesat 26,3% Jadi Rp 6,20 Triliun pada Kuartal III-2023

Dalam kesempatan terpisah, Sampoerna telah melaporkan rencana ini kepada Kepala Daerah dan dinas terkait setempat.

“Kami mengucapkan terima kasih atas sambutan positif serta dukungan pemerintah daerah terhadap rencana kami untuk menambah serapan tenaga kerja di Kota Blitar dan Kabupaten Tegal. Kami berharap dukungan pemerintah daerah maupun pusat terus berlanjut dalam bentuk kebijakan yang mendukung sektor industri padat karya SKT,” Vassilis menambahkan.

Saat ini, Sampoerna mengoperasikan 4 fasilitas produksi SKT di Surabaya, Malang, dan Probolinggo; 2 fasilitas produksi sigaret mesin di Pasuruan dan Karawang; serta 1 fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang. Selain itu, Sampoerna juga bermitra dengan 38 Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang tersebar di 28 Kabupaten/Kota di Pulau Jawa.

MPS dimiliki dan dioperasikan oleh pengusaha daerah dan/atau koperasi setempat untuk memproduksi merek-merek SKT Sampoerna. Total tenaga kerja Sampoerna saat ini mencapai lebih dari 76.000 orang, secara langsung dan tidak langsung, di mana sekitar 90% di antaranya adalah pekerja fasilitas produksi SKT.

Selain pembukaan fasilitas produksi SKT Sampoerna di Kota Blitar dan Kabupaten Tegal, juga akan terjadi penambahan serapan puluhan ribu tenaga kerja baru yang dilakukan oleh MPS di provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Barat, serta penambahan 5 MPS baru yang akan berlokasi di Jawa Timur dan Jawa Tengah di Semester 1 2024.

Baca Juga: Kuartal III-2023, Kinerja Emiten Rokok GGRM dan HMSP Kian Mengepul

“Pada tahun 2024, mitra kami dalam memproduksi SKT Sampoerna akan menjadi 43 MPS yang tersebar di di Pulau Jawa. Penambahan fasilitas produksi Sampoerna maupun MPS tidak saja akan menambah kemitraan dengan pengusaha daerah/koperasi setempat serta total serapan tenaga kerja, namun juga akan meningkatkan penyerapan bahan baku tembakau dan cengkih dari petani Indonesia. Seperti diketahui, penggunaan bahan baku rokok buatan tangan membutuhkan dua kali lebih banyak tembakau dan cengkih dibandingkan rokok buatan mesin,” jelas Vassilis.

Vassilis menuturkan, Sampoerna konsisten mendukung kesejahteraan para karyawan SKT. “Kami bangga dengan penciptaan nilai yang dilakukan oleh Sampoerna selama 110 tahun. Karyawan SKT kami didominasi oleh perempuan yang mayoritasnya mengemban peran ganda sebagai tulang punggung keluarga,” kata Vassilis.

Kelangsungan industri tembakau nasional bergantung pada kerangka kerja yang terprediksi, meliputi kebijakan cukai, regulasi produk tembakau, serta kebijakan lain yang yang berperan penting dalam mendorong inovasi dan teknologi, berdasarkan sains untuk menawarkan alternatif produk tembakau yang lebih baik bagi perokok dewasa.

Hal ini akan berdampak langsung terhadap produsen, serapan tenaga kerja, penggunaan bahan baku tembakau dan cengkih, dan keseluruhan rantai nilai sehingga menciptakan nilai ekonomi di tingkat daerah dan nasional.

“Kami berharap penambahan puluhan ribu karyawan ini, yang dilakukan melalui pembukaan pabrik Sampoerna di Kota Blitar dan Kabupaten Tegal, penambahan 5 MPS baru, serta penambahan karyawan pada MPS yang telah ada sebelumnya, akan meningkatkan serapan tenaga kerja di sektor formal dan berkontribusi pada ekonomi daerah dan nasional. Inilah salah satu wujud komitmen Sampoerna untuk ekosistem rantai nilai yang lebih luas,” tutur Vassilis optimistis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×