kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UEM Group Incar Dua Konsesi Jalan Tol di Indonesia


Kamis, 10 Maret 2016 / 17:26 WIB
UEM Group Incar Dua Konsesi Jalan Tol di Indonesia


Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa

KUALA LUMPUR. Perusahaan asal Malaysia, UEM Group Bhd berharap bisa memenangkan tender dua konsesi jalan tol di Indonesia. Dua ruas jalan tol tersebut adalah Batang-Semarang dan Pandaan-Malang. 

Walau ada kemungkinan untuk maju sendiri, namun UEM berjanji untuk tetap menggandeng perusahaan lokal untuk mengerjakan dua proyek tersebut. 

Group Chief Executive Officer (CEO) UEM Group Berhad Dato' Izzaddin Idris bilang, dirinya berharap kesuksesan proyek pembangunan jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) bisa terjadi lagi di dua proyek infrastruktur tersebut. "Dengan teknologi dan pengalaman yang dimiliki UEM, diharapkan ada transfer teknologi kepada mitra lokal. Kerjasama dengan perusahaan mitra sangat penting bagi UEM," katanya dalam konferensi pers menyambut 50 tahun ulang tahun UEM Group, Kamis (10/3).

Seperti diketahui, konsesi proyek jalan tol Cipali dimiliki oleh PT Lintas Marga Sedaya (LMS). Perusahaan itu mayoritas sahamnya dipegang oleh Plus Expressways International Berhad, yang saat ini memegang  konsensi tol terbesar di Malaysia.

PT Lintas Marga Sedaya (LMS) merupakan perusahaan patungan dengan kepemilikan Plus Expressways International Berhad (55%), dan PT Baskhara Utama Sedaya.  Plus Expressways adalah anak perusahaan UEM Group Berhad. 

Proyek jalan tol Cipali merupakan proyek pertama UEM di Indonesia. Proyek itu menghabiskan waktu kurang lebih 10 tahun karena terkendala pembebasan lahan. Dengan panjang 116 kilometer (km), nilai proyek Cipali sebesar Rp 13,7 triliun dan menjadi tol terpanjang di Indonesia.

Dato' Izzaddin berharap, ke depan pembebasan lahan di Indonesia bisa lebih cepat seiring dengan langkah perbaikan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.

 Apalagi menurutnya Indonesia dan India merupakan negara yang penting bagi UEM. "Indonesia dan India adalah dua negara dengan permintaan pembangunan infrastruktur jalan tol yang tinggi," ujarnya.

Untuk lelang konsesi tol Pandaan-Malang, UEM menggandeng PT Surya Semesta Tbk. Perusahaan itu akan bergabung dan membentuk konsorsium yang terdiri dari PT Nusa Raya Cipta Tbk, PT Karya Sedaya Sejahtera dan UEM Group Berhad.

Kerjasama UEM Group dan Surya Semesta pada lelang konsesi tol Pandaan-Malang menjadi kerjasama lanjutan setelah keduanya terlibat dalam perusahaan patungan PT Lintas Marga Sedaya (LMS). Di LMS, Surya Semesta mengempit saham 27%.
 
Di proyek tol Pandaan-Malang , konsorsium Surya Semesta akan bersaing ketat dengan tujuh konsorsium lainnya yang telah dinyatakan lolos tahap pra kualifikasi. Rencananya pemenang proyek ini akan diumumkan Mei 2016 nanti.

Proyek jalan tol Pandaan-Malang akan dibangun dalam tiga seksi dengan panjang mencapai 37,62 km, nilainya ditaksir mencapai Rp 2,98 triliun. Sedangkan konsesi tol Batang-Semarang memiliki panjang 75 km merupakan lelang ulang investor lama yang memegang konsesi sejak 2006 dianggap wanprestasi.

Dato' Izzaddin menambahkan, selain mengincar proyek pembangunan jalan tol. UEM juga mencari kesempatan pembangunan proyek infrastruktur yang lain, seperti pemukiman. "Kalau ada kesempatan, kita akan masuk," katanya. 

Sementara itu Chairman UEM Group Berhad Tan Sri Dr Ir Ahmad Tajuddin Ali mengatakan, infrastruktur menjadi fokus dari pengembangan bisnis UEM Group ke depan. Selain infrastruktur dengan anak usaha Plus Expressways, UEM juga fokus pada pembangunan properti dan pemukiman melalui UEM Sunrise, lalu engineering dan konstruksi dengan anak usaha UEM Builders, Opus, dan CIMA. Lalu fokus perusahaan yang terakhir adalah di asset dan facility management dengan anak usaha UEM Edgenta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×