kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Uni Eropa perpanjang waktu larangan biofuel


Rabu, 20 Juni 2018 / 11:19 WIB
Uni Eropa perpanjang waktu larangan biofuel
ILUSTRASI. Minyak sawit mentah (CPO)


Reporter: Lidya Yuniartha, Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Pemerintah Uni Eropa untuk memperpanjang masa pelarangan penggunaan biofuel berbasis minyak sawit dari tahun 2021 menjadi 2030 membawa kabar baik bagi industri biodiesel dalam negeri. Keputusan ini diharapkan bisa menggairahkan kembali industri minyak nabati Indonesia.

Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan mengatakan, keputusan Uni Eropa itu merupakan hasil lobi Pemerintah Indonesia kepada Uni Eropa. Karena itu, produsen biofuel mengapresiasi kerja keras tersebut.

Aprobi berharap perpanjangan masa pelarangan ini dapat mendongkrak ekspor biodiesel ke benua biru tersebut. Pada tahun 2018 ini, Aprobi menargetkan bisa mengekspor 500.000 kiloliter (kl) biodiesel ke Uni Eropa. Target ini memang tergolong kecil bila dibandingkan ekspor biodiesel ke Uni Eropa pada 2014 yang mencapai 1,8 juta kl.

Namun menurut Paulus, kebijakan baru Uni Eropa harus tetap diwaspadai. Pasalnya pada tahun 2019, Uni Eropa akan merilis hasil studi tentang industri minyak sawit. Studi itu akan berisi sustainabilityindirect land-use change, human right, tenaga kerja dan lainnya. Nantinya hasil tersebut akan diserahkan ke Parlemen dan Dewan Uni Eropa untuk dijadikan persyaratan dalam pelarangan minyak sawit di Eropa.

"Ini yang kami ragukan karena Uni Eropa ini tidak pernah terbuka ketika melakukan studinya," ujar Paulus kepada KONTAN, Selasa (19/6).

Oleh karena itu Aprobi mendesak agar Komisi Uni Eropa mengajak Pemerintah Indonesia dan negara produsen minyak sawit lainnya seperti Malaysia untuk bersama-sama membahas permasalahan sawit ketika melakukan studi. Sehingga apa yang dihasilkan bisa lebih adil bagi semua pihak yang terlibat.

Siapkan strategi

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Danang Girindrawardana memandang keputusan ini bukanlah akhir yang menghilangkan diskriminasi Uni Eropa atas sawit Indonesia. "Adanya penundaan ini bukan berarti rencana menghilangkan CPO dari biofuel dihapuskan, penundaan ini hanya memperpanjang implementasi diskriminasi oleh Uni Eropa," ujar Danang.

Dengan keputusan ini Indonesia tidak boleh berpuas diri namun harus mulai mengurangi ketergantungan ekspor sawit ke pasar Uni Eropa. Apalagi Gapki menilai, Uni Eropa justru akan menunjukkan diskriminatsi terhadap CPO Indonesia. Pasalnya, sawit jauh lebih unggul dibandingkan komoditas lain yang digunakan sebagai bahan minyak nabati yang digunakan oleh Uni Eropa.

"Proses diskriminasi sawit yang dilakukan merupakan bentuk hegemoni politik mereka," ujar Danang.

Indonesia masih bisa mengembangkan ekspor sawit ke pasar-pasar baru seperti China, Bangladesh, Afrika serta beberapa negara lain yang ekspor minyak sawitnya terus meningkat. Tak hanya meningkatkan ekspor ke negara lain, Danang pun berpendapat, bahwa Indonesia harus tetap melakukan perbaikan atas tuduhan-tuduhan negatif yang dilayangkan untuk komoditas sawit Indonesia.

Direktur Eksekutif Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Iskandar Andi Nuhung menambahkan, keputusan Uni Eropa ini harus disikapi dengan arif. Artinya Indonesia harus menyiapkan strategi bila nantinya di 2030, Uni Eropa benar-benar melarang produk berbasis sawit masuk ke negara mereka.

"Keputusan ini bisa jadi entry point yang bagus untuk kita mempersiapkan diri lebih pada tahun 2030, jangan hanya lihat Eropa dan biofuel saja, tapi produk turunan lain dan pasar lain juga," katanya.

Iskandar mendesak agar produsen minyak kelapa sawit terus mengembangkan kualitas dan variasi produk turunan Crude Palm Oil (CPO). Tidak hanya sebatas untuk bahan bakar kendaraan, namun juga bisa untuk produk makanan dan produk kosmetik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×