Reporter: Evilin Falanta | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Unicharm Indonesia tahun ini menargetkan omset penjualan sebesar Rp 3 triliun, tumbuh 50% dari omzet 2010 yang Rp 2 triliun. Yoshi Hero Miyabayasi, Presiden Direktur Unicharm mengatakan, pencapaian penjualan tahun lalu bikin perusahaan memimpin di pasar pembalut wanita dan popok bayi.
Beberapa kompetitor Unicharm antara lain PT Procter & Gamble Indonesia Tbk (P&G), PT Unilever Indonesia Tbk, PT Johnson & Johnson Indonesia (J&J), dan PT Kao Indonesia. "Meski usia perusahaan kami terbilang lebih muda dibandingkan kompetitor, namun tahun lalu kami berhasil mengumpulkan pendapatan Rp 2 triliun," kata Yoshi.
Popok bayi sekali pakai alias disposal diapers merupakan kontributor terbesar hingga 50% terhadap pendapatan. Di luar negeri, menurut Yoshi kontribusi popok bayi sekali pakai bisa mencapai 70%.
Penetrasi popok bayi yang masih minim di Indonesia bikin Yuji Ishii, Manajer Pemasaran Unicharm optimistik bisnis Unicharm di Indonesia lebih prospektif ketimbang di Jepang untuk 20 tahun ke depan. "Prospek bisnis di Indonesia lebih menjanjikan karena jumlah di sini sangat banyak," jelas Yuji.
Unicharm merupakan produsen pembalut wanita dan popok bayi asal Jepang. Di Negeri Sakura, Unicharm sudah berdiri sejak 1961. Unicharm telah mengembangkan bisnisnya ke Belanda, AS, Saudi Arabia, Australia, dan negara-negara di Asia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, Unicharm memulai bisnisnya sejak tahun 2000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News