Reporter: Erika Anindita | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. UTC Aerospace Systems, perusahaan komponen pesawat terbang asal Amerika Serikat (AS) berniat membangun pabrik keduanya di Bandung.
Nilai investasi yang akan dikucurkan tercatat sekitar US$ 40 juta untuk waktu 5 tahun dengan kebutuhan tenaga kerja 500 orang.
Hal itu disampaikan oleh Agus Tjahjana Wirakusumah, Dirjen Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian (Kemenperin), di kantornya, Rabu (24/7).
Sebelumnya, UTC telah mempunyai joint venture dengan PT Pindad (Persero) sejak 1997. Usaha ini telah mempekerjakan 450 pegawai dengan penjualan per tahun sekitar US$ 19 juta.
"Sekarang mereka ingin memperbesar, mereka mau ekspansi. Sedangkan tax holiday dari pemerintah diberikan dengan syaratnya harus perusahaan baru," terang Agus.
Agus mengungkapkan, UTC ingin meningkatkan kapasitas machine hours produksi mereka. Ia juga menjelaskan UTC lebih berfokus pada perawatan komponen yang rusak.
"Mereka menjanjikan bisa menyediakan komponen yang rusak dari pesawat dalam dua hari, mulai (dari) pemesanan sampai datang," imbuhnya.
Pertimbangannya, pesawat yang tidak beroperasi lebih dari 1 hari, akan menimbulkan kerugian besar bagi pihak maskapai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News