kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.832   -37,03   -0,54%
  • KOMPAS100 989   -6,89   -0,69%
  • LQ45 760   -4,16   -0,54%
  • ISSI 222   -0,69   -0,31%
  • IDX30 392   -3,26   -0,83%
  • IDXHIDIV20 456   -5,40   -1,17%
  • IDX80 111   -0,56   -0,51%
  • IDXV30 113   -1,23   -1,08%
  • IDXQ30 127   -0,89   -0,69%

Utilitas Produksi Keramik Indonesia Diharapkan Terus Tumbuh


Rabu, 25 Juni 2025 / 22:06 WIB
Utilitas Produksi Keramik Indonesia Diharapkan Terus Tumbuh
ILUSTRASI. Pengunjung memilih jenis keramik lantai pada toko ritel bahan bangunan di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Senin (15/1/2024). Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) menyatakan, target produksi keramik di tahun 2024 mencapai 445 juta meter persegi (m²), atau naik sekitar 6,4% jika dibandingkan realisasi produksi tahun 2023 sebesar 418 juta m². (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pengusaha keramik kembali aktif berekspansi bisnis. Hal ini sejalan dengan industri keramik nasional yang mulai perlahan-lahan meningkatkan kapasitas produksinya.

Berdasarkan estimasi Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki), tingkat utilisasi produksi keramik nasional pada semester I-2025 berada di kisaran 70%--71% atau meningkat dibandingkan utilisasi produksi pada semester I-2024 yakni di level 60%. Volume produksi keramik nasional juga diproyeksikan tumbuh 16,5% menjadi sekitar 62 juta meter persegi pada semester I-2025.

"Kinerja industri keramik nasional pada semester I-2025 meskipun bertumbuh namun masih di bawah target Asaki yakni tingkat utilisasi sebesar 75% untuk semester pertama tahun ini," ungkap Ketua Umum Asaki Edy Suyanto dalam siaran pers yang diterima Kontan, Rabu (25/6).

Baca Juga: Target Utilisasi Produksi Keramik Turun Jadi 70%-75%, Ini Penjelasan Asaki

Ada beberapa faktor utama yang membuat utilisasi produksi keramik belum mencapai target. Di antaranya adalah gangguan pasokan gas yang disertai mahalnya surcharge gas dari PT Perusahaan Gas Nasional Tbk (PGN) sebesae US$ 16,77 per MMBTU.

Industri keramik juga terganggu oleh produk impor keramik dari India yang melonjak 150% dalam empat bulan pertama tahun 2025. India terindikasi melakukan praktek dumping, apalagi Indonesia menjadi salah satu negara pengalihan pasar ekspor keramik India ke Amerika Serikat yang terdampak perang tarif.

Baca Juga: Hadapi Tekanan Biaya & Ancaman Impor, ARNA Siap Ekspansi Pabrik & Andalkan Efisiensi

Lantas, Asaki berharap pemerintah segera merealisasikan program 3 juta unit rumah yang diyakini akan menciptakan permintaan baru dalam negeri berupa peningkatan konsumsi ubin keramik, genteng keramik, dan produk sanitary berbasis keramik.

"Estimasi Asaki, program 3 juta unit rumah mampu mendorong peningkatan tingkat utilisasi produksi keramik nasional dari 70% ke 80% pada semester II-2025," tandas Edy.

Baca Juga: Asaki Pangkas Target Utilisasi Industri Keramik Tahun 2025, Begini Penjelasannya

Selanjutnya: Gunung Raja Paksi (GGRP) Hadirkan Dua Produk Baja Baru yang Ramah Lingkungan

Menarik Dibaca: DLH Jakarta Jalankan Pilot Project Pengelolaan Sampah di 6 Kelurahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×