kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Virus corona bisa pengaruhi ekspor batubara ke China


Rabu, 04 Maret 2020 / 20:04 WIB
Virus corona bisa pengaruhi ekspor batubara ke China
ILUSTRASI. Kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Musi, Palembang,Sumatera Selatan, Rabu (15/1/2020). APBI menilai merebaknya virus corona di China bisa mempengaruhi kegiatan ekspor batubara dari Indonesia ke sana. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski belum terlihat secara nyata, Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia (APBI) menilai merebaknya virus corona di China tetap bisa mempengaruhi kegiatan ekspor batubara dari Indonesia ke negara tersebut.

Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia bilang, secara kasar ada kemungkinan permintaan energi dari China bisa turun sekitar 15%--20% akibat penyebaran virus Corona. Jika asumsinya demikian, bisa saja China bakal kesulitan menyerap ekspor batubara dari negara-negara lain, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Kinerja 4 emiten batubara ini: PTBA, ADRO, DOID & ITMG kompak tergerus di 2019

Di sisi lain, virus corona justru bisa mendorong permintaan impor batubara dari China. Ini mengingat sejumlah perusahaan batubara di negeri Tirai Bambu mengalami kendala operasi lantaran wabah virus corona.

Hanya saja, Hendra belum bisa menilai skenario mana yang akhirnya benar-benar terjadi, apakah ekspor batubara Indonesia ke China turun atau justru sebaliknya. “Kami juga belum dapat data yang pasti mengenai kondisi ekspor batubara ke China,” kata dia ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (4/3).

Yang pasti, lanjut Hendra, untuk saat ini dampak yang terlihat akibat virus corona adalah kapal-kapal yang mengangkut batubara dari Indonesia ke China harus melalui proses karantina selama beberapa hari. Kondisi ini membuat proses pengangkutan batubara menjadi lebih lama dari biasanya.

Baca Juga: Tarif listrik tak naik hingga Juni, ini yang dilakukan PLN

Dalam berita sebelumnya, Direktur Hubungan Investor PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) Yulius Gozali juga mengaku, kapal-kapal yang mengangkut hasil produksi batubara ITMG ke China mesti menjalani pemeriksaan kesehatan yang ketat dari petugas di pelabuhan.

Namun, ia menyebut secara umum tidak ada masalah berarti terkait pengiriman batubara ke China sejauh ini.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×