kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.824   6,00   0,04%
  • IDX 6.390   -9,66   -0,15%
  • KOMPAS100 918   0,34   0,04%
  • LQ45 716   -1,31   -0,18%
  • ISSI 203   0,65   0,32%
  • IDX30 373   -0,75   -0,20%
  • IDXHIDIV20 452   -1,68   -0,37%
  • IDX80 104   0,04   0,04%
  • IDXV30 110   -0,44   -0,40%
  • IDXQ30 123   -0,11   -0,09%

Virus corona pengaruhi industri CPO hingga mamin Indonesia


Minggu, 09 Februari 2020 / 17:33 WIB
Virus corona pengaruhi industri CPO hingga mamin Indonesia
ILUSTRASI. Panen kelapa sawit di Bogor, Senin (1/7). Penyebaram virus korona di China mempengaruhi kondisi industri di Indonesia. KONTAN/Baihaki/1/7/2019


Reporter: Abdul Basith | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona di China mempengaruhi kondisi industri di Indonesia. Salah satu industri yang terdampak adalah industri kelapa sawit. Virus corona dinilai menekan ekonomi China sehingga berpengaruh pada ekspor sawit Indonesia ke China.

Baca Juga: Virus corona menyerang, begini efeknya ke pasokan bahan baku emiten farmasi

"Indonesia mengekspor sawit ke China kira-kira 5 juta ton setahun," ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (9/2).

Meaki begitu Joko berharap perlambatan tersebut bersifat sementara. Sehingga nantinya ekspor Indonesia ke China bisa kembali meningkat.

Selain minyak sawit, ekspor andalan Indonesia ke China lainnya adalah karet. Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) telah menyampaikan laporan kepada Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Ketua Gapkindo Moenardji Soedargo menyatakan dalam laporan tersebut sejumlah perusahaan melaporkan terjadi penundaan pembayaran. Hal itu dikarenakan sejumlah perusahaan libur sesuai dengan kebijakan pemerintah China.

Baca Juga: Malaysia perluas larangan bepergian ke China, di tengah merebaknya virus corona

"China merupakan salah satu pembeli karet terbesar di Dunia," terang Moenardji.

Oleh karena itu masalah virus corona di China menyebabkan penurunan harga karet. Termasuk bagi perusahaan di Indonesia meski pun mayoritas ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS).

Tidak hanya industri ekspor yang terganggu, virus korona juga mempengaruhi kondisi industri impor. Meski tidak terdapat larangan impor bahan baku dari China, kebijakan libur di China membuat pengiriman terhambat.

"Bahan baku tidak ada larangan (impor). Namun, kendala di logistik karena beberapa area masih diliburkan," jelas Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman.

Baca Juga: SKK Migas siapkan opsi jika virus corona mulai berdampak ke industri migas

Asal tahu saja, saat ini virus korona telah dinyatakan sebagai darurat global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hingga saat ini berdasarkan data Pusat Sistem Sains dan Teknik (CSSE) di Universitas Johns Hopkins yang diakses pada Minggu (9/2) pukul 15:10 WIB sebanyak 37.589 orang telah terjangkit virus korona.

Dari angka tersebut sebanyak 814 orang meninggal mayoritas di China daratan sebanyak 812 orang. Sementara 2.860 orang berhasil pulih.

Kondisi China pun sebelumnya mendapat perhatian khusus dari Indonesia. Dalam rapat terbatas, Presiden Joko Widodo meminta para menteri menghitung dampak ekonomi yang disebabkan virus korona bagi Indonesia.

Pasalnya China merupakan mitra dagang nomor satu bagi Indonesia. China merupakan negara tujuan ekspor pertama dengan pangsa pasar 16,6% dari total ekspor Indonesia dan juga negara asal impor terbesar Indonesia.

Baca Juga: Tersengat virus corona, IHSG diperkirakan baru pulih di semester II-2020

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag) total ekspor Indonesia ke China tahun 2019 sebesar US$ 27,91 miliar. Sedangkan impor Indonesia dari China sebesar US$ 44,9 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×