kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Visi Media Asia (VIVA) siapkan capex Rp 100 miliar tahun ini


Minggu, 03 Januari 2021 / 17:20 WIB
Visi Media Asia (VIVA) siapkan capex Rp 100 miliar tahun ini
ILUSTRASI. Visi Media Asia Tbk (VIVA). KONTAN/Baihaki/11/11/2011


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten media milik Bakrie Group, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) menyiapkan dana capex senilai Rp100 miliar tahun 2021 ini.

Direktur VIVA, Sahid Mahudie menyatakan, pendanaan ini akan dialokasikan pada pembangunan infrastruktur penyiaran TV digital atau multipleksing (MUX). "Tahun depan merupakan tahun pemulihan untuk industri media sehingga kami tak ingin ketinggalan menggenjot kinerja agar bisa kembali berbalik untung," ujar Direktur VIVA pada paparan publik yang berlangsung Rabu (30/12).

Sahid melanjutkan, sekitar 75% dari dana capex akan diserap oleh PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), yang menaungi salah satu stasiun free to air (FTA) VIVA Group yakni ANTV. “Dari Rp100 miliar itu kami sekitar Rp75 miliar, yang mana kontribusi terbesar pengadaan infrastruktur MUX operator karena penerapan TV digital tak lama lagi, dua tahun kurang, jadi kita harus bergerak dari sekarang,” jelasnya.

Baca Juga: Kinerja menurun karena pandemi COVID-19, VIVA dan MDIA berupaya gaet milenial

Sementara itu, Direktur VIVA Neil R. Tobing turut menambahkan jika sejauh ini VIVA Group telah memenangkan tender MUX untuk 11 provinsi dari 12 provinsi yang dilelang oleh pemerintah.

Kesebelas provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I Yogyakarta, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. "Saat ini kami mulai melakukan reaktivasi izin dan infrastruktur untuk MUX. Kami optimistis proses tersebut akan rampung sebelum migrasi tv analog ke tv digital atau analog switch off (ASO) berlaku pada 2 November 2022 mendatang," jelasnya.

Neil juga menyebutkan, perseroan bersiap untuk memenangkan sejumlah provinsi lain dari sisa 22 provinsi yang akan dilelang tahun depan. Namun, dia menyebut VIVA akan lebih selektif dalam memilih provinsi-provinsi tersebut. “Kita masih menunggu formatnya. Kita akan lebih fight untuk kota-kota dengan jumlah penduduk yang banyak,” tutup dia.

Selanjutnya: XL Axiata (EXCL) tetap fokus kembangkan bisnis layanan data di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×