kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Wabah virus corona tekan laju penjualan mobil, APM berharap pada momentum lebaran


Selasa, 17 Maret 2020 / 17:16 WIB
Wabah virus corona tekan laju penjualan mobil, APM berharap pada momentum lebaran
ILUSTRASI. Lesunya permintaan mobil nasional mempengaruhi bisnis para Agen Pemegang Merek (APM) mobil


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lesunya permintaan mobil nasional mempengaruhi bisnis para Agen Pemegang Merek (APM) mobil. Industri otomotif pun tak mematok pertumbuhan tinggi selain menjaga perolehan pangsa pasar sama seperti tahun lalu.

Menurut Amelia Tjandra, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), di tengah kondisi wabah kali ini yang membuat perekonomian global lemah turut mempengaruhi kondisi pasar otomotif di Indonesia. "Target kami market share 17% tahun ini, kalau pasar turun makan volume (penjualan) Daihatsu juga ikut turun," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (17/3).

Baca Juga: Hindari penyebaran virus corona, Indonesia International Motor Show (IIMS) ditunda

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) volume penjualan Daihatsu sampai dengan Februari tahun ini ialah 29.953 unit atau turun 3,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 31.074 unit.

Adapun Amelia bilang tren penjualan di awal tahun biasanya cenderung mengecil jika dibandingkan akhir tahun seperti bulan Desember. Sedangkan tren untuk naik kembali ada di akhir bulan Maret dan seterusnya dimana banyak perusahaan otomotif mengakhiri fiscal year-nya dan berusaha menggenjot penjualan.

Terkait momentum bulan puasa dan lebaran, Amelia berharap periode tersebut dapat mengerek penjualan mobil di pasaran. Dimana pada bulan puasa dan lebaran di tahun-tahun sebelumnya ada kenaikan demand mobil sekitar 10%-15% dibandingkan bulan-bulan biasa lainnya.

Sementara untuk proyeksi lebaran di tahun ini, Daihatsu masih belum berani berspekulasi lebih lanjut. "Tahun ini kondisi ekonomi dan mood orang juga berbeda. (Akibat corona) mood-nya lebih fokus untuk jaga kesehatan, menghindari kerumunan juga menghindari keluar rumah," kata Amelia.

Baca Juga: Pangsa pasar penjualan mobil Astra menguat hingga Februari 2020

Mau tak mau, kondisi wabah kali ini memberikan impact besar pada konsumsi masyarakat termasuk untuk sektor otomotif. Sedangkan bagi APM Toyota tak menyangkal bahwa kondisi terbaru kali ini berefek ke pasar mobil secara umum.

"Mengenai wabah Corona, karena ini juga mempengaruhi ekonomi, maka dampaknya ke market otomotif pasti ada, walau sekarang masih belum significant. Namun melihat situasi ke depan, terlihat potensi dampaknya akan lebih besar walau kami masih mempelajari detailnya," urai Henry Tanoto, Vice President PT Toyota Astra Motor (TAM) kepada Kontan.co.id, Selasa (17/3).

Mengulik data Gaikindo, di dua bulan pertama tahun ini penjualan Toyota mencapai 49.331 unit atau memimpin pangsa pasar 30,8% dari pasar mobil nasional di periode itu. Capaian tersebut tumbuh tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 48.645 unit.

Segmen mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) seperti Avanza dan Innova masih mendominasi penjualan Toyota. "Segmen terbesar masih MPV lalu diikuti SUV dan Hatchback," sebut Henry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×