Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Dampak krisis keuangan global mulai terasa pada kinerja ekspor otomotif. Buktinya, ekspor mobil pada Januari 2009 menurun 30% di banding Desember 2008.
Data Tanjung Priok Car Terminal (TPCT) per Januari 2009 menunjukkan, total ekspor mobil hanya sebanyak 10.800 unit. Perinciannya, mobil penumpang sebanyak 9.138 unit, truk dan bus 151 unit, serta alat berat 102 unit. Padahal, Desember 2008, ekspor mobil penumpang mencapai 13.000 unit, jadi ada penurunan 16,9%.
Pemerintah mensinyalir, penurunan itu akibat menurunnya daya beli masyarakat di negara tujuan ekspor karena krisis global. "Tahun ini, kami memperkirakan, ekspor mobil bakal menurun 30%. Saat ini memang masih terlihat normal karena masih mengirim sisa pesanan tahun lalu," ujar Menteri Perdagangan Mari E. Pangestu, akhir pekan lalu.
Mari bilang, penurunan ekspor cukup dalam terdapat pada jenis mobil penumpang. Seperti data TPCT tadi, Mari menyebut, ekspor mobil penumpang turun dari 13.000 unit pada Desember 2008 menjadi 10.800 unit pada Januari 2009. "Total penjualan mobil di tahun 2009 juga bakal turun hingga 30% dari tahun 2008 yang melebihi 600.000 unit," prediksi Mari.
Pemerintah juga mengakui terjadi penurunan aktivitas ekspor dan impor di pelabuhan Tanjung Priok. Saat ini, jumlah kontainer turun 30% dibandingkan Desember 2008.
Kepala Seksi Pengamanan dan Penertiban pada Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Nafri mengkonfirmasi angka tersebut. Menurutnya, jumlah peti kemas turun 30% setiap hari. Padahal, biasanya, hanya terjadi penurunan sekitar 2% tiap hari.
Menurut Nafri, penurunan tersebut terjadi baik pada aktivitas ekspor maupun impor di Tanjung Priok. "Mudah-mudahan, bulan depan, kinerjanya akan naik lagi. Sebab, bulan ini masuk low season," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News