Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) resmi menggelar Forum Kapasitas Nasional II Pada 27 Juli hingga 28 Juli 2022 di Jakarta Convention Center (JCC).
Wakil Presiden Maruf Amin tatkala membuka gelaran Forum Kapnas pada Rabu (27/7) mengungkapkan, sektor migas sejak lama memainkan peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kontribusi industri migas terhadap industri lainnya akan sangat bermanfaat bagi peningkatan kapasitas nasional, karena untuk meningkatkan kapasitas nasional di sektor migas dan sektor lainnya, pemanfaatan komponen dalam negeri pada industri migas harus semakin dioptimalkan," kata Maruf dalam Pembukaan Forum Kapnas II 2022.
Baca Juga: Jepang Dikabarkan Minat Investasi di Blok Masela
Maruf melanjutkan, Forum Kapnas diharapkan mampu memberikan dampak pada peningkatan kapasitas nasional hulu migas. Salah satunya dalam upaya mencapai target lifting minyak 1 juta barel per hari (bph) dan gas sebesar 12 BSCFD pada 2030 mendatang.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifn Tasrif mengungkapkan, saat ini masih terdapat komponen impor untuk sejumla produk barang dan jasa di sektor hulu migas.
"Ke depannya harus bisa kita penuhi. Untuk itu, Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian terus berkomunikasi bagaimana membuka peluang komitmen penggunaan produksi dalam negeri," kata Arifin dalam kesempatan yang sama.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, melalui Forum Kapasitas Nasional II 2022, pihaknya memfasilitasi kerja sama yang lebih luas di antara semua pemangku kepentingan industri hulu migas nasional. Kehadiran Wakil Presiden Republik Indonesia Bapak Ma’ruf Amin dan beberapa menteri menunjukkan besarnya dukungan dan komitmen pemerintah dalam memperkuat kapasitas nasional.
Menurutnya, Forum Kapasitas Nasional merupakan salah satu upaya Industri Hulu migas, untuk mendongkrak kemampuan industri nasional dalam mendukung Kegiatan Hulu Migas, dengan menjadi showroom bagi pemain-pemain dalam negeri untuk menunjukkan kemampuannya agar dapat diserap oleh industri hulu migas.
“Di sini kami memfasilitasi kerja sama di antara pelaku usaha untuk terlibat lebih jauh dalam aktivitas industri hulu migas nasional. Kerja sama ini tentunya akan memperkuat kapasitas nasional, untuk mengejar target produksi 2030, menuju produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari di tahun 2030,” katanya.
Baca Juga: Eksplorasi Andaman Bisa Perbaiki Investasi Hulu Migas Indonesia
Forum Kapnas diharapkan dorong kontribusi produk dalam negeri di sektor hulu migas
Dwi Soetjipto menekankan, di Forum Kapasitas Nasional akan terjadi pertukaran informasi, pengetahuan dan peluang kerja sama yang bisa dilakukan ke depan. Forum Kapnas II 2022 juga akan menjadi ajang diskusi untuk mencari solusi atas berbagai hambatan dan tantangan yang mungkin dihadapi para pemangku kepentingan industri hulu migas, terutama pelaku usaha yang terlibat sebagai penunjang industri hulu migas.
“Kerja sama yang produktif di antara pelaku usaha lokal dan nasional sebagai penunjang mendorong penggunaan produk dalam negeri, serta meningkatkan capaian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di industri hulu migas. Saat ini realisasi TKDN industri hulu migas telah mencapai 63%. Angka itu 6% melampaui targat yang ditetapkan pemerintah yang sebesar 57%,” ujarnya.
Dwi menjelaskan, pemerintah melalui Menteri ESDM telah mengarahkan agar sektor migas tidak hanya sebagai sumber energi bahan baku industri ataupun penerimaan negara, namun harus menjadi lokomotif penggerak perekonomian nasional dengan menciptakan multiplier effect dan terus berupaya meningkatkan kapasitas nasional. Oleh karena itu, dalam Rencana Strategis Indonesia Oil & Gas (IOG) 4.0, Peningkatan Kapasitas Nasional telah menjadi bagian dalam upaya transformasi Industri Hulu Migas, khusunya dalam melaksanakan peningkatan daya saing pemasok nasional.
Baca Juga: Pemerintah Lakukan Pengelolaan Barang Milik Negara untuk Infrastruktur EBT
“Melalui pengembangan kapasitas nasional, industri hulu migas terus mengupayakan efisiensi yang akan berdampak terhadap penerimaan negara. Hingga Semester I tahun 2022, industri hulu migas berkontribusi terhadap penerimaan negara sebesar US$ 9,7 miliar atau sekitar Rp 140 triliun. Angka itu mencapai 97,3% dari target tahunan penerimaan negara pada APBN 2022, yang ditetapkan sebesar US$ 9,95,” paparnya.
Sementara itu, lanjut Dwi, nilai kontribusi industri migas terhadap industri lain pada periode 2020-Juni 2022 mencapai Rp 174,53 triliun. Angka ini jauh melampaui nilai kontrak komoditas utama migas sendiri yang sebesar Rp 141,20 triliun.
Forum Kapasitas Nasional II 2022 diikuti oleh 28 operator migas (Kontraktor Kontrak Kerja Sama – KKKS), 68 perusahaan penyedia barang dan jasa, serta 45 UMKM terpilih dari ribuan UMKM binaan KKKS di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, sejak akhir Mei hingga awal Juli 2022, SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah mengadakan serangkaian kegiatan penunjang Pra Forum Kapnas 2022 di lima wilayah operasional yaitu Jabanusa (Surabaya, 17-19 Mei 2022), Sumbagut (Batam, 6-9 Juni 2022), Pamalu (Sorong, 13 Juni 2022), Kalsul (Balikpapan, 20-23 Juni 2022), dan Sumbagsel (Palembang, 5-7 Juli 2022).
Di Pra Forum Kapnas 2022, SKK Migas mempertemukan seluruh pemangku kepentingan industri hulu migas di masing-masing daerah. Banyak pihak terlibat, mulai dari Kepala Pemerintahan Daerah (gubernur, bupati, dan walikota), pabrikan dan vendor lokal, perbankan daerah, hingga UMKM yang berhasil menggerakkan perekonomian lokal.
Baca Juga: Eksplorasi Andaman Bisa Perbaiki Investasi Hulu Migas Indonesia
Dari serangkaian acara penunjang di daerah, SKK Migas menyaksikan bagaimana industri hulu migas menimbulkan dampak berganda terhadap perekonomian daerah. Pelaku industri penunjang makin banyak yang berkembang.
“Banyak pabrikan lokal yang berhasil mengembangkan kapasitas dan kemampuan, dari yang tadinya importir kemudian menjadi produsen dan memasok barang ke KKKS. Beberapa diantaranya sukses menembus pasar global. Mereka mempekerjakan ratusan pekerja lokal dengan keahlian tinggi,” kata Dwi.
SKK Migas juga mencatat bahwa industri hulu migas banyak memberi manfaat terhadap perkembangan UMKM. Berdasarkan data SKK Migas, keterlibatan UMKM dalam keseluruhan nilai Total Kontrak Industri Migas mencapai Rp 17,3 triliun, atau sebesar 9,9%, dengan TKDN 100%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News