Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah ruas tol PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang beroperasi bertambah setelah diresmikannya tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakyu) pada 3 November 2017 lalu. Kendati begitu, pendapatan jalan tol belum akan berkontribusi besar ke Waskita.
Tahun ini, Waskita menargetkan pendapatan dari jalan tol sebesar Rp 250 miliar atau hanya 0,5% dari target pendapatan usaha perusahaan ini di tahun ini yang sebesar Rp 45 triliun.
Tunggul Rajaguguk, Direktur Keuangan WSKT mengatakan, pendapatan tol tahun ini hanya mengandalkan Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang. Sedangkan dari Becakayu belum akan banyak berkontribusi karena tarifnya baru akan diberlakukan pada pertengahan November 2017 ini.
" Praktis hanya 1,5 bulan Becakayu akan menyumbang kontribusi tahun ini. Jadi kami hanya mengandalkan dua tol yang sudah beroperasi sebelumnya," kata Tunggul, Selasa (7/11).
Tol Becakayu yang sudah beroperasi baru seksi 1B dan 1 C dari Cipinang-Jakasampurna sepanjang 8,2 kilometer (km). Tol ini terdiri dari dua seksi dengan total panjang mencapai 21,5 km. Seksi I dari Jakasampurna-Kampung Melayu 11,5 km dibagi tiga bagian lagi yaitu IA, IB dan IC. Seksi II dari Jaka Sampurna- Duren Jaya sepanjang 10 km.
Saat ini, Waskita Karya melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road telah memiliki konsesi di 18 ruas tol yang sebagian besarnya masih dalam proses konstruksi.
Baru-baru ini, Waskita bersama dengan Jasa Marga sudah dinyatakan sebagai penawar tunggal dalam proyek tol Probolinggo -Banyuwangi sepanjang 172 km. Tahun depan, perusahaan pelat merah ini juga masih berencana menambah konsensi jalan tol.
"Tahun depan kami bidik 3-4 ruas lagi. Ada yang lewat tender dana dan yang lewat prakarsa. Tetapi belum bisa kami sampaikan ruas apa saja," ungkap Tunggul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News