kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.227   -33,00   -0,22%
  • IDX 7.728   -15,42   -0,20%
  • KOMPAS100 1.201   7,82   0,66%
  • LQ45 982   8,58   0,88%
  • ISSI 227   0,31   0,14%
  • IDX30 503   6,17   1,24%
  • IDXHIDIV20 607   7,37   1,23%
  • IDX80 138   1,11   0,81%
  • IDXV30 142   0,93   0,66%
  • IDXQ30 168   1,85   1,11%

Waspada, Industri Bergerak di Bawah 5% Tahun Depan


Senin, 15 Desember 2008 / 05:18 WIB
Waspada, Industri Bergerak di Bawah 5% Tahun Depan
ILUSTRASI.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie |

JAKARTA. Imbas krisis terus membayangi industri nasional hingga tahun depan. Buktinya, penurunan kinerja ekspor beberapa komoditi Indonesia ke beberapa negara sudah mulai terlihat. Kondisi ini terus berlanjut hingga 2009 Sebab itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) memperkirakan pertumbuhan industri pada tahun depan di bawah kisaran 5%.

Sektor industri seperti Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) adalah salah satu contoh industri yang paling besar menurun ekspornya. Padahal, selama ini TPT memberi kontribusi cukup besar bagi pertumbuhan industri nasional. Bentuknya, melalui penyerapan jumlah tenaga kerja dan devisa yang besar bagi negara "Dari perkiraan kami pertumbuhan bakal di bawah itu (5%)," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri, Teknologi dan Kelautan Rahmat Gobel pekan lalu.

Imbas krisis bagi industri dalam negeri memang tak merata. Sebab, setiap industri memiliki daya tahan yang berbeda-beda. Ada sektor industri yang tetap stabil, sedikit terpengaruh hingga benar-benar terpuruk karena krisis. TPT termasuk dalam sektor industri paling terpuruk karena  krisis. Bahkan, sudah ada beberapa perusahaan TPT yang merumahkan karyawannya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) mengungkapkan, pemerintah bakal merevisi target pertumbuhan industri nasional yang sebelumnya dipatok sebesar 5% hingga akhir tahun 2008. Penyebabnya, penurunan penyerapan ekspor beberapa produk manufaktur seperti tekstil dan sepatu ke pasar Amerika Serikat.

Pelemahan pasar Amerika tidak bisa terhindarkan secara langsung. Akibatnya, ekspor produk manufaktur dalam negeri akan terganggu. Namun, Fahmi belum menyebut kisaran revisi pertumbuhan industri nasional  setelah memperhitungkan imbas krisis ini. "Pada tanggal 24 Desember saya akan memberikan penjelasan tentang industri nasional secara keseluruhan," ujar Fahmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP)

[X]
×