kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.702   47,00   0,28%
  • IDX 8.509   -37,16   -0,43%
  • KOMPAS100 1.173   -6,40   -0,54%
  • LQ45 846   -6,27   -0,74%
  • ISSI 301   -0,86   -0,28%
  • IDX30 436   -3,82   -0,87%
  • IDXHIDIV20 504   -3,85   -0,76%
  • IDX80 132   -0,78   -0,59%
  • IDXV30 138   0,50   0,36%
  • IDXQ30 139   -1,24   -0,89%

Wika Bangunan Gedung (WEGE) Catat Order Book Rp 4,16 Triliun per September 2025


Jumat, 28 November 2025 / 15:55 WIB
Wika Bangunan Gedung (WEGE) Catat Order Book Rp 4,16 Triliun per September 2025
ILUSTRASI. Salah satu proyek yang dikerjakan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) di Bandung.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) mencatat  order book senilai Rp 4,16 triliun hingga September 2025. Realisasi tersebut diraih perusahaan, di tengah lesunya industri konstruksi nasional pada tahun ini. 

Direktur Keuangan, Human Capital dan Manajemen Risiko WEGE, Hartanto Karti Raharjo, menjelaskan tahun 2025 merupakan periode penuh tantangan bagi industri konstruksi nasional. 

Beberapa indikator menunjukkan tekanan, antara lain perlambatan perolehan kontrak baru, penurunan pendapatan kuartalan, dan tingginya kompetisi harga pada tender proyek pemerintah dan BUMN. 

Baca Juga: Jelang Nataru, Bluebird (BIRD) Tambah Armada hingga 28% di Semarang

“Tantangan makro ekonomi atau eksternal cukup memengaruhi kondisi WEGE saat ini. Salah satunya adalah perlambatan realisasi kontrak baru terkait dengan penundaan tender-tender proyek oleh owner, dan juga  persaingan atau kompetisi yang cukup ketat,” ungkap Hartanto, dalam Paparan Publik, Jumat (28/112025). 

Meski demikian, proyek pemerintah masih mendominasi raihan kontrak WEGE saat ini dengan porsi mencapai 47%, kemudian disusul proyek BUMN 33% dan swasta 20%. 

Kemudian untuk kinerja keuangan, WEGE meraih pendapatan sebesar Rp 1,17 triliun per kuartal III-2025. Dengan porsi utama berasal dari konstruksi senilai Rp 1,12 triliun, atau 95,54% dari total pendapatan. 

Selain itu, WEGE berhasil mencatatkan peningkatan gross profit margin, menjadi 9,4% per kuartal ketiga, dibandingkan 7,9% pada posisi yang sama tahun sebelumnya. 

Dari sisi neraca, liabilitas terpantau menurun dari Rp 2,5 triliun menjadi Rp 2,3 triliun. Sementara aset menyusut dari Rp 5,1 triliun menjadi Rp 4,8 triliun per September 20205.

Ia menuturkan, untuk memaksimalkan kinerja di tahun ini, WEGE menyiapkan berbagai strategi. Salah satunya strategi menambah kontrak baru, dengan berfokus pada optimalisasi biaya usaha, diversifikasi bisnis, serta melakukan kerja sama dengan pihak lain (KSO). 

Kemudian ada strategi menghadapi risiko likuiditas, yaitu dengan penerapan cashflow manajemen yang tepat, strategi asset recycling dan juga optimalisasi portofolio investasi.

 

“Dan yang terakhir adalah terkait dengan kredibilitas perusahaan, menjaga transparansi dan akuntabilitas, menerapkan good corporate governance dan risk management yang baik serta crisis management yang tepat,” jelasnya. 

Selain itu, perusahaan juga masih cukup intense mengembangkan lini bisnis modular. WEGE memiliki beberapa produk yaitu Netro, rumah dosen modular IPB, dan juga mendapatkan kontrak untuk melaksanakan proyek Marina Bay Villa di Lombok. 

Selanjutnya: Topan Ditwah Terjang Sri Lanka: 46 Tewas, 23 Hilang, Ribuan Mengungsi

Menarik Dibaca: Promo JSM Alfamidi 27-30 November 2025, So Good Chicken Wings Beli 2 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×