Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Worldhotels, pemain bisnis hotel dari Frankfurt, Jerman mulai melirik potensi bisnis perhotelan di Indonesia. Untuk menjalankan bisnis di Indonesia, Worldhotels menggandeng Tauzia Hotel Management, operator hotel yang sudah lebih dulu eksis.
Worldhotels akan menjadi merek hotel premium pertama di portofolio Tauzia. Selama ini, Tauzia mengoperasikan Hotel Harris yang berbintang tiga atau empat, serta Hotel Yello dan Hotel Pop yang bermain di hotel budget.
Adapun Worldhotels masuk klasifikasi bintang lima. "Hotel pertama milik Worldhotels di Indonesia akan dibuka di Balangan, Bali, awal 2014," kata
Presiden Direktur Tauzia, Marc Steinmeyer, Selasa (26/3). Hotel ini akan memiliki 76 kamar berkonsep resor.
Tauzia juga sudah meneken perjanjian kerjasama untuk mengelola satu lagi Worldhotels. Lokasinya masih di Bali, persisnya di Pecatu. Worldhotels
kedua akan beroperasi pada 2014 atau 2015.
Selain Bali, Worldhotels membidik Jakarta. Namun, hotel di Jakarta akan mengusung konsep berbeda, yaitu hotel bisnis. Sayangnya, Steinmeyer tak menyebut target waktu beroperasinya.
Meski hotel budget marak di Indonesia, Steinmeyer yakin masih ada ruang bagi hotel mewah. Dengan membaiknya ekonomi, "Tamu Hotel Yello bisa naik kelas jadi tamu Hotel Harris, kemudian naik kelas lagi menjadi tamu Worldhotels," jelas dia.
Wakil Presiden Eksekutif Worldhotels untuk Asia Pasifik, Roland Jegge, menyatakan Worldhotels akan agresif menambah 30 properti di Indonesia hingga 10 tahun mendatang. Meski belum beroperasi di Indonesia, afiliasi Worldhotels telah mengelola empat hotel maupun resor, yaitu The Breeze Bali, Ayodya Resort Bali, The Sultan Hotel Jakarta, dan Bintan Lagoon Resort. Hingga kini, Worldhotels mengoperasikan lebih dari 500 hotel di 65 negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News