kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,45   0,83%
  • KOMPAS100 1.107   11,93   1,09%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   1,25   0,57%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,59   1,05%
  • IDX80 127   1,36   1,08%
  • IDXV30 135   0,76   0,57%
  • IDXQ30 149   1,76   1,20%

Xiaomi: Kami sudah kuasai 25% pangsa pasar ponsel di Indonesia


Senin, 05 November 2018 / 18:54 WIB
Xiaomi: Kami sudah kuasai 25% pangsa pasar ponsel di Indonesia
Chew Shouzi, CFO Xiaomi


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Smartphone Xiaomi menyatakan pasar Indonesia merupakan salah satu market penting bagi perseroan. Sehingga perseroan juga berusaha menjaga pangsa pasarnya di Indonesia.

Chief Financial Officer (CFO) Xiaomi Chew Shouzi menyatakan dengan jumlah populasi yang besar Indonesia menjadi market yang potensial untuk digarap di masa depan. "Kami melihat Indonesia pasarnya berpotensi tumbuh dan konsumen muda turut berkembang," terangnya saat ditemui dikantornya, Senin (5/11). 

Konsep dan strategi dengan harga terjangkau tersebut tampaknya bakal diterapkan lagi di tahun-tahun berikutnya. "Kami ingin menyediakan produk yang world class, inovatif namun tetap mampu dijangkau masyakarat banyak," kata Chew.

Untuk Indonesia, di kuartal-II tahun 2018 brand ponsel asal China ini berhasil mencuri pangsa pasar hingga 25% dari total pengapalan (shipments) pada kuartal tersebut 9,4 juta unit. Jumlah tersebut naik drastis, dimana pada periode yang sama tahun sebelumnya pangsa pasar Xiaomi hanya 3% saja.

Bicara soal investasi, menurut Chew, perusahaannya sangat terbuka dengan kemungkinan baru untuk melakukannya di Indonesia. Hanya saja ia belum dapat merinci rencana riil investasi tersebut untuk masa yang akan datang.

Pasca IPO

Sebelumnya pada pertengahan tahun ini Xiaomi secara resmi melantai di bursa efek Hongkong dengan kode saham 1810. Intial Public Offering (IPO) Xiaomi dibuka dengan nilai saham 17 dollar Hong Kong per lembar dan nilai valuasi keseluruhan sebesar 54,3 miliar dollar AS (Rp 777 triliun). 

Usai IPO, manajemen mengklaim sampai akhir Oktober tahun 2018 ini perseroan mampu menjual lebih dari 100 juta smartphone, dua bulan lebih cepat dari target awal Xiaomi. 

Menurut Chew, keberhasilan tersebut tak lepas dari pelayanan perseroan yang mampu mendistribusikan produknya ke tangan pelanggan dengan baik.

Ia melanjutkan, profit bukan segalanya bagi perseroan sebab margin keuntungan yang ditetapkan manajemen tidak pernah besar-besar. "Paling margin hanya 5% saja (untuk produk smartphone). Goal kami bukan bikin produk mahal namun bagaimana produk tersebut inovatif namun tetap terjangkau," ungkap Chew.

Menurut data IDC, di kuartal tiga tahun ini secara global volume penjualan Xiaomi mencapai 34,3 juta unit, bertumbuh dibandingkan periode yang sama tahun lalu 28,3 juta unit. Dari perolehan pangsa pasar turut menggembung menjadi 9,7 juta unit, dimana pada kuartal tiga tahun 2017 market share Xiaomi secara global hanya 7,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×