Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen perangkat teknologi PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) optimistis ekspansinya ke pasar baru, Amerika Serikat (AS), bakal mendorong kinerja memenuhi target tahun ini.
Sejak Agustus 2025, Zyrex sudah mulai mengirimkan produknya ke pasar ekspor AS. Presiden Direktur Zyrexindo Mandiri Buana Timothy Siddik menyebut, langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat posisi Zyrex sebagai produsen perangkat teknologi nasional yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Timothy bilang pihaknya telah mempersiapkan diri dengan memenuhi berbagai standar dan sertifikasi internasional yang menjadi syarat utama untuk masuk ke pasar AS. Langkah ini menjadi wujud kesiapan perseroan menjajaki pasar global.
“Baik dari sisi kualitas maupun proses produksi dipastikan sudah sesuai standar global,” kata Timothy kepada Kontan, Senin (20/10/2025).
Selain soal sertifikasi, Zyrex juga menjagokan produknya dalam hal desain produk, yang mana telah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, layanan purna jual yang responsif, serta efisiensi produksi.
Baca Juga: Gelanggang Persaingan Baru, Laptop Dengan Kemampuan Kecerdasan Buatan
“Jadi, kami tidak hanya bersaing di harga, tetapi juga membawa nilai tambah yang relevan bagi konsumen di pasar internasional,” imbuhnya.
Untuk tahun pertama ekspansi ini, Zyrex menargetkan kontribusi ekspor dapat mencapai sekitar Rp 130 miliar. Target tersebut menjadi bagian dari upaya mendorong pendapatan perusahaan yang menurut catatan Kontan dipatok sebesar Rp 450 miliar dengan laba bersih Rp 25 miliar untuk tahun penuh 2025.
Meski hingga paruh pertama tahun ini realisasi pendapatan dan laba belum mencapai 50% dari target, perseroan tetap yakin target tahunan dapat tercapai.
Keyakinan itu ditopang oleh potensi kenaikan penjualan ekspor serta peningkatan belanja dari sektor swasta dan pemerintah yang menurut Timothy biasanya terealisasi pada semester kedua ini.
Selain fokus memperluas pasar, Zyrex juga menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 30 miliar pada 2025.
Sebagian besar anggaran tersebut telah digunakan untuk renovasi dan peningkatan fasilitas produksi. Ekspansi kapasitas ini dilakukan untuk mendukung pengiriman produk ke AS dan memenuhi permintaan domestik yang terus tumbuh.
Baca Juga: Zenbook 14 OLED Resmi Meluncur, ASUS Bidik Pasar Laptop AI di Indonesia
Timothy menjelaskan, peningkatan fasilitas produksi turut diiringi penerapan teknologi manufaktur terkini dan perolehan sertifikasi internasional, sehingga seluruh produk Zyrex dapat memenuhi standar global.
Dari sisi industri, perusahaan menilai prospek perangkat teknologi di Indonesia masih menjanjikan. Permintaan didorong oleh akselerasi transformasi digital di sektor pendidikan, pemerintahan, dan bisnis, serta tren kecerdasan buatan (AI) dan komputasi cerdas yang membuka peluang inovasi produk baru.
Namun demikian, Zyrex juga mencermati sejumlah tantangan seperti fluktuasi nilai tukar, kompetisi dengan produk impor, serta ketergantungan pada pasokan komponen global. Ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global juga berpotensi memengaruhi biaya produksi dan daya beli konsumen.
Kendati begitu, dukungan pemerintah terhadap produk dalam negeri melalui kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan program digitalisasi nasional dinilai menjadi katalis positif bagi industri. Dengan strategi efisiensi, inovasi produk, dan ekspansi pasar ekspor, Zyrex optimistis dapat menjaga pertumbuhan berkelanjutan hingga akhir tahun.
Untuk diketahui, per semester I-2025 penjualan Zyrex baru mencapai Rp 114,86 miliar, turun 7,87% year-on-year (YoY). Pun, laba periode berjalannya baru tercatat Rp 404,72 juta, melorot hingga 69.51% YoY.
Baca Juga: Acer Kuatkan Dominasi Pasar Laptop dengan Layanan After-Sales Terbaik
Selanjutnya: Polemik Kebijakan Migas di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo–Gibran
Menarik Dibaca: 6 Pantangan Makanan untuk Kulit Sensitif yang Wajib Tahu, Awas Gatal-Gatal!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News