kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Acset sudah tembus target kontrak anyar 2017


Rabu, 01 Maret 2017 / 19:20 WIB
Acset sudah tembus target kontrak anyar 2017


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Tahun 2017, tampaknya tahun yang cerah bagi PT Acset Indonusa Tbk (ACST). Baru berjalan dua bulan, perusahaan konstruksi yang tergabung dalam Astra Grup ini telah berhasil melampaui target kontrak baru tahun ini yang dipatok Rp 4,5 triliun.

ACST berhasil melampaui target kontrak baru, setelah mendapatkan proyek pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated. Kontrak proyek tol tersebut dimenangkan bersama PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Kerja sama operasi (KSO) Waskita-Acset mengantongi kontrak pembangunan proyek jalan tol Proyek sepanjang 38,6 kilometer (km) yang terbentang dari Cikunir sampai dengan Karawang Barat. Nilai kontrak tersebut mencapai Rp 13,5 triliun.

Proyek didapat dari PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) atau pemegang konsesi tol tersebut. Penandatanganan kontrak sudah digelar pada 27 Februari 2017. Tol Jakarta-Cikampek Elevated akan digarap selama 24 bulan setelah surat perintah melaksanakan pekerjaan dikeluarkan oleh BUJT.

Dalam KSO tersebut WSKT memiliki porsi sebesar 51%, sedangkan Acset menggenggam kepemilikan 49%. Dengan begitu, Waskita telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 6,9 triliun dari tol Jakarta-Cikampek II Elevated dan Acset meraup kontrak anyar sebesar Rp 6,6 triliun.

Dengan perolehan Rp 6,6 triliun tersebut, alhasil ACST telah melampaui target kontrak baru tahun ini.

Maria Cesilia Hapsari, Sekretaris Perusahaan ACST mengatakan, dengan tercapainya target tersebut pihaknya akan segera melakukan revisi target. "Saat ini kami sedang melakukan diskusi internal (terkait revisi target)"," ungkapnya, Selasa (1/3).

Tahun ini, ACST memang akan fokus mengincar proyek-proyek infrastruktur melalui kerja sama operasi (KSO) baik dengan perusahaan BUMN maupun perusahaan swasta. Kerja sama ini merupakan strategi perseroan agar lebih lebih mudah memenangkan sebuah proyek.

ACST memilih fokus ke sektor infrastruktur karena sektor tersebut lebih stabil dan seirama dengan strategi usaha Grup Astra dan United Tractors serta sinergis dengan rencana prioritas pembangunan nasional pemerintah Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×