kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah putuskan Pertamina menjadi pengelola Blok Rokan


Selasa, 31 Juli 2018 / 21:07 WIB
Pemerintah putuskan Pertamina menjadi pengelola Blok Rokan
ILUSTRASI. Arcandra Tahar Temui Presiden


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akhirnya memutuskan untuk memberikan 100% hak partisipasi Blok Rokan yang akan terminasi 2021 kepada PT Pertamina (Persero). Dengan keputusan ini maka Pertamina akan menjadi operator di Blok Rokan mulai 8 Agustus 2021.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengatakan keputusan ini diambil bukan karena faktor politis. Melainkan dari hasil evaluasi pemerintah dalam beberapa bulan terakhir hingga Selasa (31/7) sore.

"Setelah lihat proposal yg dimasukkan pada hari ini jam 5 sore maka pemerintah lewat Menteri ESDM menetapkan pengelolaan Blok Rokan mulai tahun 2021 selama 20 tahun ke depan akan diberikan kepada Pertamina," ungkap Arcandra dalam konferensi pers yang digelar di Kementerian ESDM pada Selasa (31/7) malam.

Arcandra menyebut ada tiga faktor yang menjadi pertimbangan dalam keputusan terkait Blok Rokan. Ketiga faktor tersebut adalah signature bonus, potensi pendapatan negara, dan diskresi Menteri ESDM. Dari faktor diskresi Menteri, Pertamina hanya meminta diskresi 8% kepada pemerintah.

"Karena ini menggunakan Gross Split, Pertamina minta diskresi 8%. Dan pemerintah sepakat dengan usulan Pertamina," ujar Arcandra.

Dari sisi signature bonus, Pertamina menawarkan signature bonus sebesar US$ 784 juta atau setara Rp 11,3 triliun. Ditambah dengan komitmen kerja pasti selama lima tahun sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun.

Dari sisi pendapatan, Pertamina menawarkan potensi pendapatan negara selama 20 tahun ke depan sebesar US$ 57 miliar atau sekitar Rp 825 triliun. Dengan bagian negara (goverment take) sebesar 48% selama 20 tahun.

"Insyah Allah potensi pendapatan ini bisa menjadi pendapatan dan kebaikan bagi kita bangsa Indoenesia. Sekali lagi selamat Pertamina yang diberi amanat pemerintah untuk kelola Blok Rokan dari 2021 sampai 2041," imbuh Arcandra.

Arcandra juga menyebut, tidak diperpanjangnya kontrak Chevron di Blok Rokan karena penawaran Chevron lebih kecil dibandingkan Pertamina. "Penawaran chevron jauh dibawah penawaran yang diajukan oleh Pertamina," ungkap Arcandra.

Tidak lupa Arcandra juga mengapresiasi Chevron yang saat ini menjadi operator Blok Rokan. Chevron sejauh ini telah berhasil mempertahankan produksi Rokan di kisaran angka 200.000 bopd.

"Atas nama pemerintah kami mengucapkan terima kasih kepada Chevron yang sudah mengelola blok ini. Semoga Chevron tetap mau investasi di Indonesia selain Blok Rokan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×