kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun depan, bisnis call center naik 20%


Senin, 13 Desember 2010 / 08:59 WIB
Tahun depan, bisnis call center naik 20%
ILUSTRASI. Pameran waralaba


Reporter: Yudo Widiyanto | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Permintaan layanan konsumen berstandar tinggi yang terus meningkat membuat bisnis call center menggeliat. Seiring bertumbuhnya pasar pengguna layanan ini, jumlah penyedia jasa call centre pun terus bertambah. Tahun ini, pasar bisnis ini mencapai Rp 100 miliar per bulan.

Andi Anugrah, Ketua Indonesia Contact Center Association (ICCA), memprediksi, pasar bisnis ini akan terus bertumbuh tahun depan. "Prospek bagus membuat bisnis ini tumbuh 10%-20% per tahun," katanya (10/12).

Pertumbuhan bisnis penyedia layanan konsumen ini juga berdampak pada terbukanya lapangan pekerjaan. Saat ini, bisnis call center sudah menyerap 50.000 tenaga kerja kontrak alias outsource.

Menurut Andi, lapangan pekerjaan di bisnis ini akan terus berkembang. Sebab, layanan konsumen kini telah menjadi kebutuhan setiap perusahaan. "Kami memprediksi, hingga tahun 2013-2014, bisnis ini bisa menyerap 100.000 tenaga kerja," terangnya.

ICCA yang kini beranggotakan 50 perusahaan ini semula hanya menyalurkan jasa call center ke perusahaan swasta asing dan nasional. Namun, kini, segmen pasar call center mulai bergeser ke instansi pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Karena itu, kini banyak perusahaan layanan call center berebut pasar perusahaan BUMN. "BUMN dan instansi pemerintahan dituntut mempertajam layanan konsumen. Buat kami, ini merupakan pasar baru," ujar Andi.

Fokus telekomunikasi

Saat ini, klien layanan call center terbanyak masih berasal dari sektor telekomunikasi, perbankan, makanan cepat saji, produsen susu, dan otomotif. Di antara sektor itu, telekomunikasi merupakan industri yang menyerap jasa layanan konsumen terbanyak dengan 12.000 tenaga kerja.

Perusahaan telekomunikasi yang memakai jasa call center, antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Indosat Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Hutchison CP Telecommunications, PT Bakrie Telecom Tbk, PT Mobile-8 Telecom Tbk, PT Smart Telecom, dan PT Natrindo Telepon Seluler.

Reza V. Maspaitella, Presiden Direktur PT Valdo Internasional, menatap bisnis ini dengan optimistis. Kini Valdo menyediakan 3.000 karyawan kontrak melalui 12 cabang di beberapa kota di Indonesia. Saat ini, Valdo berniat melebarkan sayap bisnisnya ke pasar call center di Manila dan Kuala Lumpur. "Kami sedang susun strategi. Kami optimistis bisa mencapai pertumbuhan pendapatan 10% tahun depan," ujar Reza.

Demi mencapai target ini, Valdo akan menggaet perusahaan besar yang menguasai 80% pangsa pasar. Valdo menawarkan kontrak kerjasama dengan skema 15 orang karyawan atau sistem sesi. Dalam satu sesi, Valdo menawarkan tarif Rp 1,5 juta-Rp 10 juta per bulan. "Tarif ini bervariasi tergantung kebutuhan klien," tukas Reza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×