Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Penjualan tiket kereta api (KA) kelas eksekutif dan bisnis via call center 121 masih rendah. Padahal, PT Kereta Api (Persero) atau PTKA sudah menganggarkan setidaknya Rp 5 miliar untuk memperbaharui fasilitas pemesanan tiketnya itu tanpa penumpang harus antri.
"Sampai saat ini masih lebih dominan penjualan dari stasiun dan pusat pelayanan reservasi (P2R). Karena itu kami akan menambah jumlah petugas call center dari saat ini 30 orang menjadi 50 orang diakhir tahun. Sampai nanti jumlah petugasnya menjadi 100 orang," kata Direktur Komersial PTKA Sulistyo Wimbo Hardjito.
Menurut Wimbo, selama Semester I 2010 nilai penjualan tiket melalui call center baru mencapai Rp 8,64 miliar. Nilai tersebut hanya menyumbang 1% dari total penjualan tiket KA eksekutif dan bisnis.
Sementara, nilai penjualan tiket dari stasiun dan P2R mencapai Rp 956,5 miliar atau 98%, penjualan tiket melalui agen mencapai Rp 10,7 miliar atau lebih dari 1% dan penjualan tiket melalui PT Pos sebesar Rp 3,6 miliar atau tidak sampai 1%.
Fasilitas call center PTKA diperbaharui mulai 1 April 2010. Dengan menelpon ke 121, penumpang bisa mendapatkan informasi tentang jadwal dan tarif KA, menyampaikan keluhan, pemesanan tiket jarak jauh, sampai melakukan reservasi.
Catatan Penjualan Tiket KA Eksekutif dan Bisnis via Call Center 121
Januari 527.505.000
Februari 571.999.500
Maret 1.120.455.500
April 1.117.512.500
Mei 1.922.305.250
Juni 3.383.814.000
Total 8.643.591.750
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News