Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Ada banyak cara PT PLN (Persero) untuk menurunkan biaya pokok produksi (BPP). Beberapa upaya untuk menurunkan BPP tenaga listrik melalui pengoptimalan penggunaan gas, penggantian HSD menjadi MFO, peningkatan batubara dan pengembangan pembangkit energi terbarukan.
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Darwin Zahedy, agar efektif dalam melakukan program diveraifikasi energi primer, PLN hanya akan menggunakan BBM untuk diperuntukkan kepada daerah isolasi/terpencil. Selain itu, PLN juga akan menggunakan gas dan batubara akan menjadi prioritas untuk mengurangi ketergantungan pembangkit listrik pada BBM.
Berdasarkan data milik Kementrian ESDM, penggunaan porsi batu bara dan gas dalam energi PLN akan terus meningkat. Tahun ini, energi batubara porsinya mencapai 45% dan akan terus naik pada 2014 menjadi 59%; dan porsi penggunaan BBM akan disusutkan. Pada tahun ini porsi BBM mencapai 19% dan akan terus turun pada 2014 hingga mencapai 5%.
Hal lainnya yang telah dilakukan oleh PLN untuk memperkecil BPP adalah penurunan losses atau susut jaringan. Sejauh ini, jelas Darwin, upaya-upaya untuk penurunan losses adalah perbaikan dan pengurangan jaringan tenaga listrik, peningkatan akurasi pengukuran energi dan pembacaan meter.
Tahun 2007, susut jaringan PLN mencapai 11,07%. Tahun 2008 dan 2009, masing-masing susut jaringan sebesar 10,51% dan 9,95%. Tahun ini susut jaringan PLN mencapai 9,41%. Tahun depan, PLN menargetkan susut jaringan turun menjadi 9,35% hingga tahun 2014 yang hanya sebesar 8,55%.
"Setiap penurunan losses 1% akan menghemat sekitar Rp 900 miliar," jelas Darwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News