kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi kopi robusta RI akan pecahkan rekor


Kamis, 16 Oktober 2014 / 16:50 WIB
Produksi kopi robusta RI akan pecahkan rekor
ILUSTRASI. KRAS mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 2,05% menjadi sebesar US$ 689,8 juta pada kuartal I-2023


Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indonesia bisa jadi negara terbesar penghasil biji kopi robusta. Pasalnya, tahun 2015 mendatang produksi biji kopi robusta dalam negeri bakal memecahkan rekor.

Kemungkinan produksi biji kopi robusta akan naik 8% menjadi 650.000 metrik ton dari 600.000 ton April tahun 2014 ini. "Ini melebih catatan tinggi produksi sepanjang masa yakni 630.000 ton di 2009-2010 dan 2012-2013 merujuk data Departemen Pertanian AS," tulis bloomberg, Kamis (16/10).    

Hal ini dibenarkan oleh Kepala penelitian dan pengembangan Asosiasi Eksportir Kopi dan Industri Lampung Mochtar Luthfie yang menegaskan produksi tahun depan memiliki prospek yang cukup baik. "Sebagian besar pohon di Lampung sudah mulai berbuah. Dengan tidak ada cuaca ekstrim sampai November, produksi akan lebih tinggi," jelasnya.

MDA Weather Services memprediksi hujan sedang akan melanda wilayah Sumatera Utara. Sedangkan Jawa dan Sulawesi hujan ringan. 

"Hujan di wilayah utara diharapkan memberikan kelembaban tanah cukup untuk pertumbuhan biji arabika. Sementara di selatan cuaca mendukung untuk tumbuhnya bunga tanaman kopi robusta," kata MDA.

Marketing and purchasing manager PT Taman Delta Indonesia Moelyono Soesilo memaparkan hujan akan membantu pohon menghasilkan bijih yang berkualitas. "Buah bijih kopi robusta butuh hujan teratur dalam 10 hari sampai dua pekan," jelasnya. 

Pada bulan September, Volcafe Ltc memperkirakan pasar global kekurangan pasokan bijih kopi robusta 1,9 juta kantong dalam 12 bulan terhitung sejak Oktober. Secara keseluruhan, pasar global kekurangan pasokan bijih kopi robusta dan arabika sebesar 8,j8 juta kantong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×