Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Air Asia Indonesia Tbk (CMPP) mengklarifikasi pernyataan tentang 873 karyawan yang dirumahkan menyusul perkembangan bisnis penerbangan yang tak kondusif akibat pandemi corona (Covid-19).
Corporate Secretary PT AirAsia Indonesia Tbk, Indah Permatasari Saugi menyatakan, sebanyak 873 karyawan yang biasanya bertugas menjalankan operasional penerbangan untuk sementara waktu di-reorientasi untuk mengikuti program pelatihan online dari rumah atau untuk membantu unit layanan pelanggan (customer happiness).
AirBaca Juga: Corona hantam bisnis maskapai, Air Asia Indonesia merumahkan 873 karyawan
Menurut dia, sebagian karyawan operasional tersebut juga dapat ditugaskan sewaktu-waktu untuk melayani penerbangan charter dan kargo untuk membantu upaya misi kemanusiaan dan penanggulangan Covid-19 di tanah air. "Sambil menunggu pengoperasian kembali layanan penerbangan berjadwal yang telah dihentikan sementara sejak 1 April 2020," ungkap Indah dalam pernyataan resmi yang diterima Kontan.co.id, hari ini (28/5).
Pernyataan tersebut sekaligus mengklarifikasi statement di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia sebelumnya. Manajemen CMPP menyebutkan, sejak Januari hingga hari ini (28/5), Air Asia Indonesia telah merumahkan 873 karyawan dari total 1.645 karyawan.
Baca Juga: Digempur Covid-19, AirAsia Indonesia (CMPP) memprediksi laba turun lebih dari 75%
Agar tak menimbulkan persepsi negatif, CMPP menjelaskan yang dimaksud "merumahkan" di sini adalah mengikuti program pelatihan online dari rumah atau untuk membantu unit layanan pelanggan. "Status kepegawaian semua tenaga kerja masih tetap seperti semula," ujar Indah.
Air Asia Indonesia menjelaskan, hingga kini mereka masih menghentikan sementara penerbangan reguler untuk rute domestik dan internasional. Dampak penghentian sementara operasional tersebut cukup signifikan bagi kinerja keuangan CMPP. Pasalnya, kontribusi kegiatan operasional yang terhenti mencapai 51% hingga 75% terhadap total pendapatan konsolidasi Air Asia Indonesia.
Baca Juga: Begini strategi Air Asia Indonesia (CMPP) hadapi tekanan pandemi Covid-19
Manajemen CMPP menaksir, penghentian sementara operasional penerbangan akan menggerus pendapatan berkisar 25%-50% year-on-year (yoy) pada akhir Maret 2020/akhir April 2020. Adapun penurunan laba bersihnya berpotensi mencapai 75% (yoy).
Air Asia Indonesia menempuh berbagai upaya untuk mengantisipasi wabah Covid-19. Mereka telah melakukan tindakan mitigasi untuk membatasi efek corona. Misalnya mengelola secara aktif kapasitasnya sejak awal Februari 2020.
Baca Juga: Garuda Indonesia imbau calon penumpang perhatikan ketentuan SIKM Jakarta
CMPP juga mengendalikan biaya internal secara ketat, seperti memberhentikan sementara perekrutan karyawan baru, tidak ada perpanjangan atas sewa pesawat yang akan kedaluwarsa. Manajemen Air Asia Indonesia juga melakukan negosiasi dengan lessor pesawat untuk pengurangan biaya sewa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News