kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,73   2,30   0.26%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Covid-19, Bukit Asam (PTBA) klaim proyek strategis masih berjalan sesuai rencana


Selasa, 14 Juli 2020 / 15:40 WIB
Ada Covid-19, Bukit Asam (PTBA) klaim proyek strategis masih berjalan sesuai rencana
ILUSTRASI. Conveyor belt (tempat pengisian batubara ke kereta api) milik PT. Bukit Asam (PTBA)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memastikan sejumlah proyek strategisnya tetap berjalan kendati terdapat tantangan dari pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia.

Salah satu proyek strategis yang sedang digarap oleh perusahaan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8. Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie mengatakan, pengerjaan proyek PLTU tersebut masih terus berlangsung dan tingkat kemajuannya sudah sekitar 40% hingga saat ini.

Ia tak menampik bahwa pengerjaan proyek PLTU Sumsel 8 sempat terganggu oleh wabah virus corona. Sebab, beberapa tenaga ahli untuk proyek tersebut berasal dari luar negeri, misalnya China. “Pembatasan perjalanan udara di masa pandemi memang mempengaruhi proses pengerjaan,” kata dia dalam jumpa pers virtual, Selasa (14/7).

Baca Juga: Antisipasi dampak Covid-19, Bukit Asam (PTBA) jajal pasar ekspor baru

Terlepas dari itu, manajemen PTBA masih optimistis proyek PLTU Sumsel 8 akan selesai tepat waktu dan Commercial Operation Date (COD) dilakukan pada kuartal I-2022 mendatang.

Asal tahu saja, PTBA membangun PLTU Sumsel 8 dengan menggandeng China Huadian Hongkong Company Ltd. Keduanya membentuk perusahaan konsorsium bernama PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP).

PLTU Sumsel 8 sendiri nantinya akan berkapasitas 2x620 megawatt (MW) dengan kebutuhan batubara mencapai 5,4 juta ton per tahun.

Lebih lanjut, Polo juga memastikan proyek PTBA di bidang hilirisasi batubara tetap berlangsung kendati dalam kondisi pandemi Covid-19.

Dalam berita sebelumnya, untuk menggarap proyek hilirisasi tersebut PTBA bersinergi dengan BUMN lainnya yaitu PT Pertamina (Persero). Maret lalu, kedua perusahaan ini menandatangani perjanjian kerja sama hilirisasi batubara menjadi methanol.

Dalam hal ini, PTBA akan mengolah batubara kalori rendah menjadi methanol untuk dipasok ke Pertamina guna keperluan program Pertamina Gasoline A20. Produksi hilirisasi ini akan dimulai pada pertengahan hingga akhir 2024.

Baca Juga: Belum ubah RKAB, Bukit Asam (PTBA) tetap optimistis target produksi batubara tercapai

Selain itu, PTBA juga bekerja sama dengan Air Products & Chemicals, Inc asal Amerika Serikat untuk menjalankan hilirisasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME), Methanol, dan Mono Ethylene Glycol (MEG). Pembangunan pabrik berteknologi gasifikasi ini diharapkan selesai di akhir 2023.

Polo menyebut, sejauh ini proyek-proyek hilirisasi batubara oleh PTBA masih berjalan sesuai target yang direncanakan. “Seluruhnya sedang dalam tahap pengembangan feasibility studies dan kami akan terus mengawalnya karena ini sudah jadi amanah dari Presiden,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×