kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada kemungkinan Toyota Produksi Noah dan Voxy di Indonesia


Senin, 31 Oktober 2011 / 18:50 WIB
Ada kemungkinan Toyota Produksi Noah dan Voxy di Indonesia
ILUSTRASI. ilustrasi. Buruan, ini batas akhir daftar lelang 4 mobil dinas Nissan Grand Livina Rp 60 jutaan. KONTAN/Hendra Suhara


Reporter: Sofyan Nur Hidayat |

JAKARTA. Toyota Motor Corp. (TMC) dikabarkan telah memutuskan untuk memproduksi mobil minivan kembar Noah dan Voxy di pabrik Toyota Indonesia. Produksi mobil itu akan mulai di tahun 2012 nanti.

Informasi yang dirilis oleh Nikkei menyebutkan, meski lokasi produksinya di Indonesia, namun komponen akan dipasok dari Jepang. Sebelumnya, mobil itu masih diproduksi di pabrik Toyota di prefektur Aichi, Jepang.

Namun ketika dikonfirmasi, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto mengatakan belum bisa memastikan kebenarannya. "Saya sudah cek dan belum ada keputusan pasti dari Jepang. Itu informasi tidak resmi," kata Joko, Senin (31/10).

Menurut dia, pasar Noah dan Voxy di Indonesia sendiri sangat kecil. Dia juga belum tahu apakah produk itu akan masuk pasar dalam negeri saja atau masuk pasar ekspor.

Lagipula kata dia, keputusan memproduksi pabrik di Indonesia tidak bisa serta merta karena butuh persiapan yang tidak sebentar. Sayangnya, Joko belum mau menjelaskan berapa lama persiapan yang harus dilakukan serta nilai investasinya.

Sebelumnya, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi mengatakan pemerintah sudah mendekati sejumlah produsen otomotif untuk memproduksi mobil baru di Indonesia. Untuk membuat mobil model baru investasi yang dibutuhkan minimal sekitar Rp 200 miliar hingga Rp 500 miliar. "Dana investasi itu hanya untuk membeli mesin molding dan pabriknya sudah tersedia," kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×