Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat
Selain itu, STTP juga masih konsisten ‘menaikkan kelas’ produk-produk yang dimiliki. Semisal, suatu produk STTP semula dihargai Rp 500 per bungkus, maka produk tersebut ‘dinaikkan’ kelasnya menjadi Rp 1.000 per bungkus dengan kemasan dan isi yang lebih besar pula. Hal ini membuat STTP mampu mencuil revenue yang lebih besar dari produk yang dinaikkan kelasnya.
Sejauh ini, STTP masih berpatokan pada target pertumbuhan penjualan sebesar 10% yoy hingga tutup tahun nanti. Menurut Armin, target ini masih mungkin untuk dikejar, sebab kegiatan industri dan perekonomian baik di Indonesia maupun beberapa negara tujuan ekspor sudah berangsur-angsur membaik di paruh kedua tahun ini.
“Semester I kami kan sudah tumbuh 8,6%, harapan kami target pertumbuhan 10% masih bisa dikejar seiring pembukaan kembali aktivitas perekonomian di Indonesia dan beberapa negara lain di luar,” kata Armin.
Baca Juga: Topline dan bottom line tumbuh double digit di 2019, ini kata Siantar Top (STTP)
Kendati demikian, optimisme ini juga tidak lantas menghilangkan sikap waspada STTP. Armin berujar, arah dinamika perkembangan penanganan covid-19 belum bisa ditebak, sehingga opsi revisi bisa saja diambil apabila bila diperlukan di masa mendatang.
Sikap waspada ini juga memengaruhi alokasi belanja modal atau capital expenditure STTP. Mulanya, menganggarkan capex sebesar Rp 560 miliar untuk membiayai sejumlah agenda ekspansi seperti pembelian lahan dan sebagainya.
Namun demikian, sebagian dari anggaran tersebut akan dialihkan sebagai dana cadangan untuk membiayai buang pinjaman bank serta keperluan-keperluan lainnya sehingga anggaran capex STTP direvisi menjadi sekitar Rp 469 milliar.
Sepanjang kuartal I 2020 lalu, STTP membukukan penjualan bersih sebesar Rp 944,93 miliar di kuartal I 2020. Realisasi tersebut naik 9,53% bila dibanding penjualan bersih kuartal I 2019 yang hanya mencapai Rp 862,71 miliar.
Seturut pertumbuhan penjualan bersih, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih STTP ikut terungkit sebesar 29,71% yoy dari semula Rp 135,20 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 175,37 miliar di kuartal I 2020.
Baca Juga: Sejumlah pabrik konsumer di Jawa Barat siap jalankan new normal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News