kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adhi Karya-Biro Asri garap overlay bandara Bandung


Rabu, 03 November 2010 / 15:57 WIB
Adhi Karya-Biro Asri garap overlay bandara Bandung
ILUSTRASI. PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA


Reporter: Gentur Putro Jati |

JAKARTA. PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menetapkan PT Adhi Karya-PT Biro Asri sebagai pemenang lelang pekerjaan penebalan alias overlay landasan Bandara Husein Sastranegara Bandung.

Dua perusahaan yang menjadi satu entitas saat mengajukan dokumen penawaran ini ditetapkan sebagai pemenang dengan harga penawaran Rp 41,82 miliar. Harga tersebut lebih rendah dibandingkan pagu anggaran yang disediakan AP II sebesar Rp 44,2 miliar saat membuka lelang tersebut 24 Juni 2010 lalu.

"Penetapan pemenang setelah melalui hasil evaluasi administrasi, teknis, harga, kualifikasi serta verifikasi," kata Chief of Auction Komite Lelang AP II Agus Haryadi dalam dokumen pengumuman lelang yang sampai ke KONTAN, Rabu (3/11).

Ketika dikonfirmasi, Direktur Utama AP II Tri S Sunoko mendesak Adhi Karya-Biro Asri untuk segera memulai pekerjaan penebalan landasan Husein Sastranegara pada bulan ini juga. "Kami meminta pekerjaan bisa selesai April 2011," ungkap Tri.

Dengan penetapan sebagai pemenang tersebut, Adhi Karya-Biro Asri berhasil menyingkirkan 11 perusahaan lain yang berhasil menembus tahap prakualifikasi. Mereka adalah PT Bumi Karsa, konsorsium PT Nindya Karya (Persero)-PT Itama Raya, PT Hutama Karya, konsorsium PT Duta Graha Indah-PT Bumi Duta Persada, PT Marga Maju Makmur.

Lalu ada juga PT Widya Sapta Colas, PT Tuju Wali Wali, konsorsium PT Tri Perkasa Aminindah-PT Probocindo Tunggal Taruna, PT Istaka Karya, PT Yasa Patria Perkasa, konsorsium PT Brantas Abipraya-PT Wijaya Karya dan terakhir PT PP (Persero) Tbk.

Permintaan AirAsia

Meskipun nilai pekerjaannya kecil, penebalan landasan Husein Sastranegara menjadi topik yang menarik.

Awalnya, PT Indonesia AirAsia (IAA) mendesak AP II dan Kementerian Perhubungan untuk melakukan penebalan landasan bandara tersebut. Pasalnya, dengan tebal landasan 37 cm saat ini, bandara tersebut paling banter hanya bisa didarati Boeing 737-300 berbobot 51,7 ton saat mendarat; sementara berat maksimal mendarat Airbus A320-300 yang sudah banyak digunakan IAA mencapai 64,5 ton. Padahal bisa dibilang, anak usaha AirAsia Berhad Malaysia itulah yang paling banyak memiliki penerbangan ke Bandung. IAA memiliki penerbangan dari dan menuju Bandung dari Medan, Denpasar, Singapura dan Kuala Lumpur masing-masing sebanyak satu kali sehari.

IAA bahkan harus memperpanjang sewa dua unit Boeing 737-300 dari lessornya di luar negeri setelah perkiraan penyelesaian penebalan landasan Husein Sastranegara meleset dari Desember tahun ini.

"Kami memperpanjang sewa dua unit Boeing sampai Maret 2011, seharusnya sudah habis November tahun ini. Hal tersebut sudah disepakati dengan lessor," kata Direktur Pemasaran dan Distribusi AirAsia Widijastoro Nugroho bulan lalu.

Sebelumnya IAA sudah pernah memperpanjang sewa pesawat tersebut yang sudah habis pada Juni sampai November 2010, dengan harapan pekerjaan overlay selesai Desember 2010. Sehingga begitu Boeing tersebut dikembalikan, IAA bisa menggunakan Airbus A320-300 yang baru didatangkannya untuk melayani seluruh penerbangan dari dan menuju Bandung.

Maskapai yang terkenal dengan penerbangan murahnya itu menempatkan tiga dari empat unit Boeing 737-300 yang dioperasikannya untuk melayani penerbangan dari Bandung. Satu Boeing lainnya disebut Widijastoro baru habis tahun depan kontrak sewanya. Dengan tertundanya penyelesaian iIAA belum bisa menggunakan Airbus A320 untuk terbang ke Bandung.

"Hal ini jelas merugikan karena selama ini load factor rute Bandung rata-rata 85%, bahkan saat high season bisa mencapai 90%. Bahkan dengan masuknya Malaysia Airlines di rute Kualalumpur-Bandung, pasarnya tidak tergerus karena memang sangat besar peminatnya. Karena itulah kami meminta kepastian dari Angkasa Pura II untuk segera menyelesaikan pekerjaan overlay tersebut," imbuhnya.

Pemda Bandung jelas diuntungkan jika IAA bisa menggunakan Airbus A320 untuk melayani penerbangan dari dan ke Bandung. Dari sisi kapasitas, Airbus A320 bisa mengangkut 180 penumpang, sementara Boeing 737-300 berkapasitas 148 penumpang; sehingga lebih banyak lagi wisatawan asing yang datang ke kota tersebut.

"Sementara dari sisi konsumsi bahan bakar jelas lebih hemat A320 karena pesawatnya lebih baru. Kami bisa menghemat 15% sampai 18% menggunakan A320 dengan jumlah penumpang lebih banyak 30 orang dibanding menggunakan Boeing 737-300," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×