Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Sekarang kemitraan harus sejajar, petani dan perusahaan berstatus sama jadi semua hal harus dirundingkan dulu dan bisa berjalan kalau kedua belah pihak setuju. Bangun kebun bersama-sama, plasma ikut menentukan baik jenis benih yang digunakan, pembibitan , metode replanting dan pemeliharaan.
Petani juga harus maju selangkah, jangan terus menerus berkutat sebagai penghasil TBS saja. Petani harus jadi penghasil CPO dengan ikut memiliki saham di PKS. “Dengan memiliki saham di PKS maka Eropa tidak bisa lagi leluasa menyerang perusahaan sawit karena disitu ada saham petani,” katanya.
Baca Juga: Turun 14,3%, ekspor produk sawit cuma capai 2,68 juta ton di Agustus
Pada webinar juga dilaksanakan penandatanganan MoU antara Gapki dengan Aspekpir tentang pembinaan kemitraan dan percepatan kebun plasma PIR kelapa sawit. Dalam MoU ini Gapki mendorong perusahaan anggotanya bekerjasama dengan anggota Aspekpir untuk melaksanakan kemitraan.
M Nurdin, Dirjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Kementerian Desa, PTT dan Transmigrasi menyatakan total investasi di kawasan transmigrasi baru untuk pembangunan kebun dan sarana prasarana adalah Rp18,62 triliun.
Ada 44 badan usaha telah bermitra, dan 42 diantaranya bergerak dalam perkebunan kelapa sawit. Sampai Oktober 2020 berdasarkan data business plan per perusahaan atau rencana kerja penanaman modal rencana kebun inti 138.803,14 ha realisasi 78.715,87 ha; rencana kebun plasma 150.399,55 ha realisasi 47.291,43 ha; rencana tenaga kerja 49.571 KK realisasi 21.433 KK.
Selanjutnya: Holding BUMN Kebun Genjot Produksi Kelapa Sawit dan Gula
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News