kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,15   5,40   0.60%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akhir Februari, produksi migas capai 2,07 juta barel setara minyak per hari


Minggu, 03 Maret 2019 / 20:46 WIB
Akhir Februari, produksi migas capai 2,07 juta barel setara minyak per hari


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas BUmi (SKK Migas) baru saja merilis data produksi migas hingga akhir Februari 2019. Kepala Program dan Komunikasi SKK Migas, Wisnu Prabawa Taher menyebut produksi migas hingga akhir Februari mencapai 2.079.000 barrel oils equivalent per day (BOEPD). 

Angka produksi tersebut masih lebih tinggi dari target lifting migas tahun ini sebesar 2.025.000 BOEPD. Meski begitu, jika dilihat secara detail, produksi minyak Indonesia masih di bawah target lifting tahun 2019.

Wisnu bilang, produksi minyak hingga akhir Februari 2019 baru mencapai 768.000 barrel oils per day (BOPD). Angka tersebut lebih rendah dari target lifting tahun ini sebesar 775.000 BOPD.

Sementara produksi gas hingga akhir Februari mencapai 1.311 million barrels oil equivalent per day (MBOEPD). Produksi gas di akhir Februari ini lebih besar dari target lifting gas tahun ini sebesar 1.250 MBOEPD.

Sayangnya Wisnu tidak menjelaskan penyebab masih rendahnya produksi minyak di akhir Februari 2019. Namun yang pasti, kegiatan hulu migas yang telah dilakukan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dalam dua bulan pertama tahun ini masih cukup minim.

Wisnu menyebut hingga 28 Februari 2019, baru terdapat lima pemboran sumur eksplorasi dari target tahun ini sebanyak 82 pemboran eksplorasi. Biarpun kegiatan pemboran sumur eksplorasi masih cukup minim di tahun 2019, namun Wisnu bilang kegiatan pemboran sumur tersebut sudah sesuai dengan rencana SKK Migas.

"Khususnya untuk kegiatan eksplorasi, saat ini masih in progress penyelesaian sumur eksolorasi yang tajak sejak 2018, hasil dari sumur eksplorasi ini masih menunggu penyelesaian assesment di lapangan,"ungkap Wisnu kepada Kontan.co.id, Sabtu (2/3).

Sementara untuk kegiatan eksploitasi seperti pemboran pengembangan juga masih cukup minim. Wisnu menyebut pemboran pengembangan hingga 28 Februari baru mencapai 30 sumur dari target 335 sumur. Pemboran sumur pengembangan dilakukan utamanya di Pertamina Hulu Mahakam (PHM), PEP dan PHE ONWJ.

Untuk kegiatan kerja ulang (work over) tercatat telah dilakukan di 61 sumur. Namun angka tersebut juga masih jauh dari target sebanyak 973 sumur.

Wisnu berkilah, kegiatan eksploitasi akan lebih banyak dilakukan pada akhir tahun. "Secara umum, kegiatan utama tersebut diperkirakan akan lebih banyak atau intense di kuartal II hingga kuartal IV-2019, dan saat ini di beberapa area operasi sedang persiapan untuk memulai pemboran maupun kerja ulang (workover) sumur,"pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×