kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akhirnya, Meratus Kantongi Perda Tanah


Selasa, 27 Januari 2009 / 07:49 WIB


Reporter: Nurmayanti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pembangunan pabrik baja PT Meratus Jaya Steel yang merupakan perusahaan patungan antara PT Krakatau Steel dan PT Aneka Tambang Tbk bakal segera terealisasi pada tahun ini. Sebab, akhirnya Meratus berhasil mengantongi peraturan daerah (perda) dari pemerintah daerah (pemda) Kalsel tentang penyertaan modal tanah dalam pabrik senilai US$ 60 juta. Sejak 2008, pembangunan pabrik Meratus terganjal masalah tanah sehingga pembangunannya molor dari rencana semula.

Dengan penerbitan perda ini, Meratus bakal melakukan pemancangan awal pabrik pada April 2009. "Jadi di dalam pabrik itu, aset tanahnya milik pemda Kalsel menjadi penyertaan pemda dalam pabrik. Dengan terbitnya perda, sekarang hanya menunggu technical finance," kata Direktur Industri Logam Ditjen ILMTA Departemen Perindustrian I Gusti Putu Suryawiryawan, pekan lalu.

Pendirian pabrik Meratus memang harus dipercepat sebelum pasar domestik semakin dikuasai produk impor. Pasalnya, Meratus merupakan salah satu dari tiga pabrik baja yang bakal berdiri di Kalsel pada 2009.

Dua pabrik lainnya adalah Mandan Steel dan PT Semeru Surya Steel. Mandan Steel adalah perusahaan afiliasi China Nickel Resources Holdings Co, Tiongkok dengan nilai investasi sebesar USD 1 miliar. Sedangkan PT Semeru Surya Steel (Gunung Garuda Group) tengah mengkaji teknologi yang bakal mereka terapkan pada proses produksi.

Terkait masalah harga baja yang terus melorot, Putu memperkirakan, kondisi itu akan berubah paling cepat pada kuartal kedua 2009. Harga baja akan bergerak naik mencapai titik balik alias rebound.

"Pemicunya permintaan baja global kembali membaik sehingga produksi naik kembali. Pada Maret – Juni, akan ada peningkatan harga lagi kemudian bergerak harga datar selama beberapa minggu, dan kembali naik perlahan. Pada Juni, harga baja diperkirakan akan terdongkrak sekitar US$600 per ton. Di sinilah saat titik balik terjadi," kata Putu.

Saat ini, harga baja dunia terpuruk di kisaran US$450 per ton. Hingga kini kondisinya stagnan antara US$450 – US$460 per ton mulai Januari. Akibat ini, produk baja akan merosot sekitar 7,255 dari total produksi 2007 sekitar 1,344 miliar ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×