Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah virus corona 2019 (covid-19) masih berlangsung di beragam belahan dunia termasuk Indonesia, dimana hal ini berakibat banyaknya pemberlakuan pembatasan-pembatasan aktifitas demi menekan laju penyebaran virus Covid-19.
Namun demikian, pembatasan ini mengakibatkan lumpuhnya sektor-sektor usaha yang dapat berimbas pada perekonomian nasional yang negatif.
Baca Juga: Aktivitas bisnis mulai beroperasi, Panorama Group sewakan bus berprotokol kesehatan
Dengan memperhatikan kondisi setiap wilayah dan data penyebaran kasus Covid-19, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan akan melonggarkan pembatasan sehingga diharapkan dapat memberikan kontraksi positif perekonomian yang sempat stagnan akibat turunnya daya beli masyarakat khususnya di sektor jasa dan perdagangan.
Faktor keamanan dan kesehatan menjadi jalan agar perekonomian dapat kembali berjalan dengan tetap menjalankan protocol kesehatan di simpul-simpul aktifitas bisnis dan industri, karena dengan mematuhi protokol kesehatan inilah laju penyebaran virus Covid-19 dapat dikurangi.
Panorama Group melalui 2 unit usaha yaitu Panorama Destination dan White Horse yang memiliki armada transportasi darat telah menyiapkan program khusus antar-jemput karyawan dengan protokol kesehatan. Kedua unit usaha ini selama dua bulan terakhir telah melayani tenaga medis Covid-19 sebagai shuttle dari hotel rujukan ke Rumah sakit Covid-19.
Baca Juga: Panorama Foundation salurkan bantuan APD untuk tenaga medis di Kepulauan Seribu
“Kedua unit usaha ini telah paham betul bagaimana menangani pelanggan dengan protokol kesehatan, karena sudah mendapatkan pelatihan langsung dari Kementerian Kesehatan saat program antar-jemput tenaga medis dimulai 2 bulan lalu” ujar AB Sadewa, VP Brand & Communications Panorama Group kepada kontan.co.id, Kamis (28/5).
Ia juga menjelaskan, program penjemputan tenaga medis telah berjalan selama 2 bulan dan merupakan kerjasama antara Panorama Group dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dengan adanya pelonggaran ini, menurut AB Sadewa seharusnya bisa menggenjot lagi sektor pariwisata asal ada keputusan yang jelas dari pemerintah.
"Karena informasi dan aturan yg tidak jelas dari pemerintah pusat, kementerian, pemerintah daerah membuat pasar bingung dan akibatnya pelonggaran ini tidak mampu menggenjot pariwisata," katanya.
Baca Juga: Terpapar Covid 19, Destinasi Tirta Nusantara tahan ekspansi ke Asia Tenggara
AB Sadewa menyebut, untuk saat ini sebetulnya tidak sulit menerapkan protokol kesehatan, menurutnya yang sulit itu adalah mendapatkan market trust bahwa destinasi pariwisata itu memang aman.
Panorama Destination juga melakukan protokol yang sama demi memastikan keamanan, kebersihan dan kesehatan awak, penumpang, serta unit-unit bus penjemput.
Seluruh unit bus Panorama Group telah membuat protokol seperti Physical distancing dengan duduk secara lengkap di dalam bus, pengecekan suhu awak dan penumpang saat sebelum masuk bus, pembersihan interior kendaraan dengan disinfektan, penggunaan masker bagi awak dan seluruh penumpang, pemakaian hand sanitizer saat memasuki kabin bus.
Sejalan dengan Panorama Destination, White Horse Group juga menerapkan protokol kesehatan yang akan di lakukan saat pre-during-post untuk White Horse Group.
Baca Juga: Begini cara dapat tiket murah di Singapore Airlines BCA Travel Fair 2020
"Jadi kru kami pun juga dicek kesehatannya dan memakai masker begitu pula bus juga dalam kondisi telah dibersihkan dengan disinfektan sebelum penjemputan pagi ataupun sore saat penjemputan karyawan pulang dari kantor” ungkap Andrianto Tirtawisata, Direktur White Horse Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News