Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimistis terhadap prospek ekonomi yang lebih baik di 2021, perusahaan pelumas Shell Lubricant Indonesia meyakini kinerja tahun masih didukung permintaan dari segmen alat berat. Di samping itu, Shell juga meluncurkan rangkaian produk pelumas netral karbon (carbon neutral) tahun ini.
"Segmen alat berat merupakan sektor kunci dan kami tidak hanya menawarkan produk tapi juga solusi dengan memberikan value added, mengacu pada perubahan perilaku konsumen ke depan," kata Direktur Shell Lubricant Indonesia Andri Pratiwa dalam seminar daring, Kamis (25/3).
Andri juga mengungkapkan, kinerja Shell cukup berat di tahun pandemi 2020, seiring dengan turunnya consumer indeks. Alhasil, demand atau permintaan juga ikut mengalami kontraksi sepanjang tahun lalu. Meskipun begitu, dia mengklaim hampir semua produk mampu berkontribusi pada kinerja tahun lalu, baik dari sektor industri di segmen energi, manufaktur, agrikultur hingga otomotif.
Baca Juga: Menilik rekam jejak bisnis pelumas Shell di Indonesia
"Walaupun demand koreksi lumayan hampir double digit (tahun lalu), kami manfaatkan momentum untuk persiapkan diri lebih baik dengan berinovasi," tambahnya.
Harapannya, saat perekonomian membaik di 2021 kinerja Shell Lubricants Indonesia bakal bangkit lebih cepat. Apalagi dengan indikator ekonomi yang mulai menunjukkan pemulihan jadi alasan utama perusahaan untuk menyusun skenario bisnis dan meluncurkan serangkaian produk tahun ini.
Selain itu, perubahan sikap dan kebutuhan konsumen turut menjadi evaluasi Shell untuk merangkai strategi ke depan dan mempercepat pemulihan. Andri meyakni, segmen alat berat masih akan menjadi penopang utama kinerja perusahaan menyusul sektor tambang, energi, agrikultur dan lainnya.
Adapun rangkaian produk netral karbon dirilis dan sudah tersedia di Indonesia antara lain Shell Gadus S5, Shell Omala S4 WE, Shell Omala S4 GXV, Shell Mysella S5, dan Shell Rimula R6 LM. Secara global, Shell menargetkan untuk menjadi perusahaan energi dengan emisi net-zero pada tahun 2050 dan berkomitmen melakukan carbon offset terhadap lebih dari 200 juta liter pelumas setiap tahunnya.