kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Alat kesehatan bakal jadi penopang utama pertumbuhan bisnis Indofarma (INAF) di 2020


Kamis, 20 Agustus 2020 / 10:37 WIB
Alat kesehatan bakal jadi penopang utama pertumbuhan bisnis Indofarma (INAF) di 2020
ILUSTRASI. Eksekutif, Direktur Keuangan Indofarma Herry Triyatno.foto dok.pribadi


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofarma Tbk (INAF) kian memperkuat lini bisnis alat kesehatan (alkes) di masa pandemi Covid-19 ini. Dari masa ke masa segmen bisnis alkes Indofarma terus mengalami pertumbuhan.

"Target kami untuk penjualan alkes saja tahun ini sekitar Rp 400 miliar, dua kali lipat dibandingkan tahun lalu," terang Herry Triyatno, Direktur INAF kepada Kontan.co.id, Kamis (20/8). 

Untuk itu, perusahaan gencar melakukan peluncuran produk alkes, yang beberapa di antaranya sehubungan dengan penanganan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Semester I-2020, penjualan alkes penanganan Covid-19 kerek bisnis Indofarma (INAF)

Perusahaan akan merilis enam produk alat kesehatan, empat di antaranya berhubungan dengan kebutuhan di masa pandemi corona (Covid-19). Empat  produk yang berkaitan dengan corona seperti teledoc, emergency ventilator, masker, dan hand sanitizer telah dirilis pada Juli 2020.

Sisanya ada produk lain seperti hemodialisis atau alat pencuci darah dan inbody test yang mampu mendeteksi kebutuhan vitamin dan nutrisi. Sayangnya manajemen belum merinci berapa besaran belanja modal di tahun ini yang menyokong kehadiran produk-produk baru tersebut.

Yang jelas sepanjang tahun ini lini bisnis alkes menurut Herry akan jadi penopang utama pertumbuhan bisnis INAF, dimana setelah itu perusahaan punya kesempatan untuk mengembangkan lini distribusi vaksin. 

Seperti yang diketahui INAF bakal menjadi distributor vaksin Covid-19 yang akan diproduksi oleh induk Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero).

Manajemen belum dapat membeberkan potensi pendapatan dari distribusi vaksin tersebut. Soal proyeksi bisnis tahun ini, perseroan sempat membidik target pendapatan bersih sebesar Rp 1,64 triliun atau meningkat 20,58% dari tahun 2019 sebesar Rp 1,36 triliun.

Mengulik laporan keuangan semester I-2020, pendapatan bersih INAF mencapai Rp 447,29 miliar atau tumbuh 21,3% secara tahunan. 

Porsi terbesar berasal dari penjualan lokal sebanyak 98% atau senilai Rp 441,89 miliar dan sisanya 2% yang sebesar Rp 5,45 miliar dari pasar ekspor, kesemua segmen penjualan tersebut mampu tumbuh dobel digit.

Baca Juga: Harga saham naik lebih dari 100%, ini rencana Indofarma (INAF) dan Argo Pantes (ARGO)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×