kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Alfa Energi Investama (FIRE) sanggup jual batubara 1,8 Juta ton di tahun lalu


Minggu, 23 Februari 2020 / 16:48 WIB
Alfa Energi Investama (FIRE) sanggup jual batubara 1,8 Juta ton di tahun lalu
ILUSTRASI. Saham Alfa Energi Investama Tbk siap di perdagangkan. Suasana perdagangan perdana PT Alfa Energi Investama Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 9/6). PT Alfa Energi Investama Tbk, sebuah perusahaan yang berfokus pada bidang manajemen pertambangan ba


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tren pelemahan harga batubara global, PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) berhasil membukukan volume penjualan batubara sebanyak 1,8 juta ton sepanjang tahun 2019 lalu.

Director & Corporate Secretary FIRE Lyna Elvira mengatakan, jumlah penjualan batubara FIRE tersebut naik sekitar dua kali lipat dibandingkan tahun 2018 silam.

Meski belum diumumkan secara resmi, manajemen FIRE optimistis peningkatan penjualan batubara akan berbanding lurus dengan capaian kinerja keuangan perusahaan ini di tahun lalu.

Baca Juga: Alfa Energi: Pemerintah perlu konsisten jalani rencana perubahan produksi batubara

Berkaca pada kinerja di kuartal tiga lalu, FIRE sanggup mencetak pertumbuhan pendapatan hingga 104,67% (yoy) menjadi Rp 1 triliun. Saat itu pula FIRE mampu meraih laba bersih sebesar Rp 13,53 miliar, setelah di periode yang sama tahun sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 5,22 miliar.

Peningkatan pendapatan dan laba bersih tersebut diperoleh FIRE tatkala emiten ini mampu menjual volume batubara sebesar 1,5 juta ton.

Terlepas dari itu, Lyna menyebut, FIRE hanya akan menargetkan volume penjualan batubara sebanyak 1,5 juta ton pada tahun ini. Target tersebut tentu lebih rendah dibandingkan realisasi penjualan batubara perusahaan di tahun lalu.

Salah satu penyebab FIRE tidak ingin muluk-muluk mengejar volume penjualan adalah kondisi harga batubara dunia yang belum pulih sepenuhnya pada tahun ini.

“Kami lebih mengutamakan stabilitas dan mencari peluang pasar yang masih menguntungkan,” ungkap Lyna, akhir pekan lalu.

Baca Juga: Topang Kinerja, FIRE Dorong Produksi Batubara Anak Usaha

Ia menuturkan, saat ini FIRE masih berupaya memaksimalkan potensi penjualan batubara di pasar domestik. Ia tidak menyebut secara rinci volume penjualan batubara FIRE yang dialokasikan ke pasar dalam negeri.

Dalam catatan Kontan.co.id, sekitar 40% volume penjualan batubara FIRE di kuartal tiga tahun lalu ditujukan ke pasar domestik

Di sisi lain, penjualan pasar ekspor FIRE kemungkinan akan ditingkatkan manakala harga batubara sudah menunjukkan tanda perbaikan. FIRE tidak menyebut negara yang menjadi pangsa pasar utama penjualan batubara.

Bila merujuk laporan keuangan di kuartal III-2019, dari total pendapatan FIRE sebesar Rp 1 triliun, 40,2% di antaranya berasal dari hasil penjualan batubara ke Noble Resources International Ltd.

Baca Juga: Alfa Energi Investama (FIRE) siapkan capex US$ 2 juta di 2020, berikut peruntukannya

Lebih lanjut, Lyna menyampaikan, FIRE memastikan akan mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 2 juta di tahun ini.

Mayoritas capex tersebut akan digunakan untuk menunjang kegiatan operasional FIRE dalam rangka mengejar target volume penjualan batubara di tahun ini.

Selain itu, dana tersebut dibutuhkan oleh FIRE untuk persiapan produksi batubara di Blok N yang merupakan salah satu wilayah tambang PT Alfaria Delta Persada (ADP).

Asal tahu saja, ADP yang terletak di Kutai Kertanegara, Samarinda, merupakan anak usaha FIRE. “Secara volume, ADP berkontribusi 60% dari total pendapatan perusahaan,” ujar Lyna.

Di samping PT ADP, FIRE sebenarnya memiliki anak usaha lainnya yakni PT Berkat Bara Jaya. Perusahaan ini mengelola tambang batubara di Kutai Barat dan sudah punya Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP).

Baca Juga: Alfa Energi Investama (FIRE) membidik volume penjualan sekitar 1,5 juta ton tahun ini

Kendati demikian, Lyna mengaku pihaknya belum memastikan kapan produksi batubara di tambang BBJ akan berlangsung. Tak hanya mempertimbangkan kesiapan tambang, FIRE lagi-lagi harus menyesuaikan diri terlebih dahulu dengan situasi di pasar batubara nasional dan global sebelum memulai produksi di sana. “Jadi kami masih wait and see saat ini,” katanya.

Sebagai informasi, dalam berita sebelumnya, tambang BBJ memiliki potensi batubara dengan kadar kalori yang cukup tinggi yaitu sekitar 5.000 kcal/kg—6.000 kcal/kg. Namun, tantangannya adalah jarak tambang menuju pelabuhan terdekat tergolong jauh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×