Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Ketika isu moratorium izin pembukaan minimarket di sejumlah daerah mencuat, ekspansi ke luar negeri menjadi alternatif ekspansi perusahaan ritel. Itu pula yang yang akan dilakukan oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.
Tahun ini, perusahaan ritel pengelola gerai Alfamart ini berencana menggelar ekspansi di Filipina. "Kami berharap bisa membuka sedikitnya dua unit gerai baru per bulan atau 24 gerai sepanjang tahun ini," ujar Solihin Director of Corporate Affairs Sumber Alfaria Trijaya, kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Target itu mengacu pada realisasi pembukaan gerai tahun lalu. Sejak masuk pasar ritel modern Filipina pada tahun 2014, perusahaan itu kini telah mengoperasikan 23 gerai Alfamart di sana.
Perusahaan yang tercatat dengan kode saham AMRT di Bursa Efek Indonesia itu masih mengandalkan perhitungan bisnis tahun lalu. Lagi pula karakteristik konsumen di Filipina tidak berbeda jauh dengan Indonesia, sehingga akan mendukung bisnisnya. Sayang, manajemen Sumber Alfaria belum bersedia membeberkan pencapaian pendapatan bisnis dari Filipina.
Sebelumnya, akhir tahun lalu, Direktur Sumber Alfaria Trijaya Bambang Setyawan Djojo, sempat menyatakan bahwa target pendapatan gerai Alfamart di Filipina setara sekitar Rp 12,5 juta per unit per hari. Jika target itu terpenuhi, 23 unit gerai Alfamart di Filipina bisa mencetak pendapatan sekitar Rp 287,5 juta per hari atau sekitar Rp 103,5 miliar per tahun (Harian KONTAN, November 2014).
Nah, selain Filipina, Sumber Alfaria juga tengah mempersiapkan rencana merambah negara kedua. "Masih dalam penjajakan," kata Solihin tanpa menyebutkan detail informasi tersebut.
Kabar yang sempat beredar, perusahaan ritel modern ini tertarik masuk ke Vietnam. Namun, rencana tersebut masih terganjal izin dari pemerintah Vietnam.
Meski tengah serius melebarkan sayap di luar negeri, Sumber Alfaria mengaku akan tetap agresif di dalam negeri. Perusahaan ini menargetkan pembukaan 1.200 gerai baru sepanjang tahun ini.
Sumber Alfaria juga ingin menambah pusat distribusi baru yang menopang pasokan ribuan gerai di berbagai daerah. Hanya, Sumber Alfaria tak menyebutkan target jumlah pusat distribusi yang akan ditambahkan tahun ini.
Manejemen perusahaan itu cuma menyebutkan salah satu lokasi yang diincarnya adalah Batam, Kepulauan Riau. "Sebenarnya Alfamart sudah ada di hampir seluruh kota besar di Sumatra tapi karena Batam berbentuk kepulauan kami mesti membangun pusat distribusi sendiri," terang Solihin.
Selain Batam, Sumber Alfaria ingin membuka pusat distribusi di wilayah Indonesia bagian timur. Maklum, sejauh ini pusat distribusi perusahaan ritel tersebut baru hadir di Bali, Lombok (Nusa Tenggara Barat), Manado (Sulawesi Utara) dan Makassar (Sulawesi Selatan).
Perusahaan ini mengalokasikan anggaran investasi Rp 60 miliar-Rp 80 miliar untuk membangun setiap pusat distribusi. Biaya itu belum termasuk sewa lahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News