Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID akan fokus pada pengerjaan lima proyek strategis senilai Rp 20,6 triliun pada tahun 2025. Kelima proyek tersebut, diharapkan memberikan nilai tambah mineral melalui program hilirisasi.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan, tahun 2025 merupakan periode krusial bagi Indonesia untuk membuktikan kinerja pertumbuhan ekonomi dapat lebih progresif, dengan target mencapai 6% hingga 8%.
Menurutnya, target tersebut dapat dicapai dengan mengoptimalkan sektor industri pertambangan mineral dan batu bara. Untuk itu, Hendi mengungkapkan perusahaan akan mendukung pemerintah dengan mengalokasikan investasi sebesar Rp 20,6 triliun untuk lima proyek strategis utama.
“Dengan nilai investasi ini, kami akan terus mendorong program hilirisasi yang diharapkan dapat membantu pemerintah mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih progresif menuju masa depan Indonesia Emas 2045,” ujar Hendi dalam keterangan resmi, Sabtu (7/12).
Baca Juga: MIND ID Pacu Produksi Aluminium untuk Kurangi Impor Nasional
Adapun proyek-proyek tersebut meliputi, pertama, MIND ID Group akan menyelesaikan pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Smelter ini ditargetkan ramp-up produksi pada kuartal pertama 2025 dan akan menghasilkan satu juta ton alumina per tahun.
Kedua, MIND ID melalui PT Inalum merencanakan pembangunan smelter aluminium baru di Kuala Tanjung. Dengan kapasitas produksi 600 ribu ton aluminium per tahun, proyek ini diharapkan memperkuat rantai pasok industri aluminium nasional.
Ketiga, pengembangan proyek nikel di Halmahera Timur yang menjadi salah satu prioritas. Proyek ini mencakup pembangunan smelter Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) untuk memproduksi nikel serta fasilitas High-Pressure Acid Leach (HPAL) untuk bahan baku baterai kendaraan listrik. Kapasitas produksi RKEF akan ditingkatkan menjadi 88 ribu ton nikel, sedangkan HPAL ditargetkan mencapai 55 ribu ton Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).
Keempat, melanjutkan pembangunan smelter tembaga dan Precious Metal Refinery (PMR) di Gresik, Jawa Timur. Proyek ini direncanakan mulai beroperasi dan ramp-up produksi pada akhir kuartal ketiga 2025.
Baca Juga: MIND ID Optimistis Cetak Laba Rp 35 Triliun Tahun Ini
Selain itu, Freeport Indonesia akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berkapasitas 270 MW, dengan target penyelesaian pekerjaan awal pada kuartal kedua 2025.
Kelima, proyek pengembangan infrastruktur batubara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. MIND ID melalui PT Bukit Asam sedang menjalin kemitraan strategis dengan PT Kereta Api Indonesia serta memanfaatkan jalur sungai untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan batu bara dari lokasi tambang dengan kapasitas 20 juta ton per tahun.
"Proyek-proyek strategis ini tidak hanya bertujuan meningkatkan daya saing nasional, tetapi juga menciptakan kemandirian energi serta penghematan devisa melalui pengolahan sumber daya mineral di dalam negeri,” pungkas Hendi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News