kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,04   1,71   0.19%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alumni Politeknik Pembanguan Pertanian Bogor dukung program pertanian Kementan.


Senin, 20 April 2020 / 12:20 WIB
Alumni Politeknik Pembanguan Pertanian Bogor dukung program pertanian Kementan.
ILUSTRASI. Ilustrasi petani milenial


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong milenial menjadi petani mulai membuahkan hasil.Ini merupakan hasil upaya Kementan mencetak pengusaha muda yang bergelut di sektor pertanian melalui program penumbuhan wirausaha muda pertanian (PWMP).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, saat ini Indonesia membutuhkan generasi muda yang terjun ke pertanian. 

“Pertanian yang dibutuhkan saat ini adalah pertanian yang efektif, efisien dan transparan. Hal itu bisa dilakukan melalui petani milenial yang modern,” tutur Syarul seperti dikutip dari siaran pers, Senin (20/4).

Baca Juga: Kementan pastikan ketersediaan pangan aman, beras surplus sebanyak 6,4 juta ton

Syahrul mengatakan, melalui program ini, Kementan bersinergi dengan Politeknik Pembanguan Pertanian (Polbangtan), dalam hal ini Polbangtan menyiapkan aluminya sebagai sumber daya manusia yang handal dan kompetitif untuk dicetak menjadi petani milenial yang berjiwa pengusaha atau.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda. 

“Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia,” tegasnya.

Ia mengatakan, beberapa diantara alumni Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor yang terlibat aktif mendukungan program Kementan.  Alumni ini diantaranya adalah Andriano, Azis Abdul Rahman Gunawan, Indania Pramaulidia dan Silvia Octaviani.  

Baca Juga: Harga ayam anjlok, DPR sorot kinerja Ditjen Peternakan Kementan

Mereka bergabung dan membentuk kelompok dengan nama Saung Sayur Sehat (S3) Farm. “S3 Farm merupakan kelompok usaha yang bergerak dalam usaha hidroponik.  Lokasi usaha S3 Farm beralamat di Jl. Ciaul, Kp. Jambuluwuk RT/RW 04/01, Desa Bojongmurni, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor,” ucap Azis, salah seorang pengelola.

S3 Farm berada dalam koordinator Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor.  Dalam mendukung kesuksesan dan kelancaran kegiatan usaha ini, S3 Farm dibimbing oleh Achmad Musyadar, selaku pembimbing internal PolbangtannBogor, dan Teddy Rachmat Muliady selaku pembimbing eksternal sekaligus mentor dari  P4S Griya Seruni.

Dalam usaha hidroponik ini, selain sebagai penyedia sayur hidroponik segar seperti selada hijau, selada merah, pakcoy, bayam, sawi dan masih banyak jenis lainnya, S3 Farm juga menyediakan produk berupa bibit tanaman hidroponik yang siap tanam, instalasi hidroponik serta staterkit untuk kegiatan usaha hidroponik.  

Baca Juga: DPR minta Kementan realokasikan Rp 2,44 triliun anggaran untuk penanganan corona

Selanjutnya dalam jangka waktu yang tidak lama lagi, S3 Farm juga akan merilis beberapa olahan makanan dan minuman yang berbahan dasar sayur segar.  

Kemudian selain menyediakan beberapa produk di atas, S3 Farm juga berkolaborasi dengan P4S Griya Seruni sebagai fasilitator dalam pelaksanaan pelatihan dasar hidroponik dan magang hidroponik skala usaha.  

Dengan memberikan nama S3 semoga hasil dari usaha ini dapat memberikan keberkahan dan semoga kami dapat melanjutkan jenjang pendidikan hingga strata tiga (S3). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×